DONGGALA – Sekitar 90 orang siswa yang tidak lulus pada ujian Nasional (UN) untuk tingkat SMP dan SMA sederajat di Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah ikut meramaikan ujian paket B dan paket C. Rabu (3/7), peserta yang berjumlah 90 orang yang terdiri dari paket B berjumlah 20 peserta dan paket C berjumlah 70 peserta, telah mengikuti ujian di hari ketiga dengan mata pelajaran di jam pertama Ekonomi dan dilanjutkan di jam kedua Bahasa Inggris.
Pelaksanaan ujian paket B dan C gagal UN di Donggala, berlangsung mulai 1 Juli dan akan berakhir 4 Juli (hari ini,red) yang ditutup dengan ujian mata pelajaran Matematika. Sedangkan tempat pelaksanaan ujian peserta gagal UN terbagi di beberapa sekolah, seperti di SMA Negeri 1 Banawa serta di beberapa tempat lainnya yang ada di wilayah Kabupaten Donggala.
Ketua Panitia UNPK tahap II Dinas Pendidikan Donggala, Sulaiman, mengatakan peserta gagal UN yang mengikuti ujian paket C terdiri dari murid SMA, MA dan SMK. Sementara peserta gagal UN mengikuti paket B, terdiri dari SMP dan MTs. “Untuk peserta saat ini yang ikut paket C, yang terbanyak pesertanya itu dari MA. Kalau paket B-nya merata dari SMP dan MTs-nya,” terang Sulaiman seperti yang dilansir Radar Sulteng (JPNN Group), Kamis (4/7).
Dijelaskan Sulaiman, dari total 90 peserta yang terdata tersebut diketahui hadir semua dalam ujian, tidak ada satu pun pesertanya yang tidak mengikuti ujian. “Semuanya ikut, bahkan ada yang tidak mau ikut namun kami ketahui gagal UN kita paksakan untuk mengikuti ujian paket, demi mereka bisa menerima ijazah yang setara dengan sekolah formal lainnya,” ungkapnya.
Sulaiman mengakui, kalau jumlah 90 orang yang gagal UN di Donggala tersebut adalah jumlah yang tidak sedikit, namun ia tetap optimistis meskipun jumlahnya yang begitu banyak dari daerah lain yang ada di Sulteng, ia tetap akan merangkul demi peserta didik yang gagal UN tersebut bisa mengikuti ujian paket dan bisa melanjutkan pendidikannya ke perguruan tinggi.
“Kalau bukan kita yang merangkul mereka siapa lagi yang akan perhatikan mereka, untuk itu dengan adanya program pemerintah melalui ujian kesetaraan ini sangat membantu Donggala dalam pengentasan masyarakat putus sekolah, terkhusus bagi anak-anak yang gagal dalam mengikuti UN,” pungkas Sulaiman. (opn/awa/jpnn)
Pelaksanaan ujian paket B dan C gagal UN di Donggala, berlangsung mulai 1 Juli dan akan berakhir 4 Juli (hari ini,red) yang ditutup dengan ujian mata pelajaran Matematika. Sedangkan tempat pelaksanaan ujian peserta gagal UN terbagi di beberapa sekolah, seperti di SMA Negeri 1 Banawa serta di beberapa tempat lainnya yang ada di wilayah Kabupaten Donggala.
Ketua Panitia UNPK tahap II Dinas Pendidikan Donggala, Sulaiman, mengatakan peserta gagal UN yang mengikuti ujian paket C terdiri dari murid SMA, MA dan SMK. Sementara peserta gagal UN mengikuti paket B, terdiri dari SMP dan MTs. “Untuk peserta saat ini yang ikut paket C, yang terbanyak pesertanya itu dari MA. Kalau paket B-nya merata dari SMP dan MTs-nya,” terang Sulaiman seperti yang dilansir Radar Sulteng (JPNN Group), Kamis (4/7).
Dijelaskan Sulaiman, dari total 90 peserta yang terdata tersebut diketahui hadir semua dalam ujian, tidak ada satu pun pesertanya yang tidak mengikuti ujian. “Semuanya ikut, bahkan ada yang tidak mau ikut namun kami ketahui gagal UN kita paksakan untuk mengikuti ujian paket, demi mereka bisa menerima ijazah yang setara dengan sekolah formal lainnya,” ungkapnya.
Sulaiman mengakui, kalau jumlah 90 orang yang gagal UN di Donggala tersebut adalah jumlah yang tidak sedikit, namun ia tetap optimistis meskipun jumlahnya yang begitu banyak dari daerah lain yang ada di Sulteng, ia tetap akan merangkul demi peserta didik yang gagal UN tersebut bisa mengikuti ujian paket dan bisa melanjutkan pendidikannya ke perguruan tinggi.
“Kalau bukan kita yang merangkul mereka siapa lagi yang akan perhatikan mereka, untuk itu dengan adanya program pemerintah melalui ujian kesetaraan ini sangat membantu Donggala dalam pengentasan masyarakat putus sekolah, terkhusus bagi anak-anak yang gagal dalam mengikuti UN,” pungkas Sulaiman. (opn/awa/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Dianggap Bela Hak Guru, SBY Diberi Penghargaan
Redaktur : Tim Redaksi