91 Titik Rawan Banjir di Jambi

Selasa, 06 November 2012 – 11:12 WIB
JAMBI – Pada musim penghujan kali ini, masyarakat di Provinsi Jambi harus mewaspadai daerah-daerah rawan bencana di Provinsi Jambi. Pihak Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jambi sudah merelease ada 91 titik daerah rawan bencana di provinsi Jambi.

Ke 91 titik tersebut, meliput daerah kabupaten se provinsi Jambi. BPBD meminta masyarakat waspada. Apalagi bagi masyarakat yang di daerah aliran sungai Batanghari.

Terkait hal itu, BPBD Provinsi Jambi telah menyiapkan posko informasi dan penanganan bencana. Menurut Kepala BPBD Provinsi Jambi, Zubaidi AR, jumlah titik rawan terbanyak adalah di Kabupaten Bungo, sebanyak 14 titik. Kemudian disusul Kabupaten Merangin sebanyak 9 titik, Kota Jambi 8 titik, tanjung Jabung Barat 8 titik, Muaro jambi 7 titik, Sarolangun 7 titik, Kerinci 4 titik, Tanjungjabung Timur 4 titik, Sungai Penuh 1 titik.

Untuk lokasi longsor terbesar, menurut Zubaidi, terdapat di 5 kabupaten/kota. Diantaranya, Merangin 4 titik, Sungai Penuh 2, Bungo 2 dan sarolnagun 1 titik. Beberpa titik tersebut harus diwaspadai.  

Hal tersebut menurut dia (Zubaidi, red) sudah terjadi di Kabupaten Merangin.  Setidaknya, lima Desa di Kabupaten Merangin terendam banjir. Banjir tersebut terjadi akibat meluapnya debir air di Sungai Tabir.

“Pemetaan ini agar menjadi acuan kami untuk mengantisipasi banjir dan longsor selama musim hujan,” kata Zibaudi, Ar, saar dikonfirmasi harian ini melalui pia ponselnya, Senin (5/11).

Kejadian-kejadian banjir ini, menurut Zubaidi, memang kerap terjadi setiap tahunnya. Apalagi di wilayah barat Jambi, seperti Kerinci dan Sungai Penuh.“Disini kerap terjadi banjir bandang. Sangat mungkin terulang,” kata dia. Akan tetapi, menurut Zubaidi, kejadian serupa juga mungkin terjadi pada wilayah lainnya, mengingat pembukaan hutan di Sepanjang daerah aliran Sungai batanghari semakin parah.

Namun demikian, ditegaskannya, persiapan-persiapan sudah dilakukan untuk mengantisipasi kemungkinan akan terjadi banjir. Kesipan tersebut juga dibantu oleh seluruh sektor. Seperti, Dinas Kesehatan, PU, TNI, Basarnas dan Taganaga.

“Yang jelas, semua instansi terkait ikut andil. Dan, kita sudah dua kali latihan,” katanya. Bahkan, BPBD dan instasni terkait telah melakukan latihan aksi penyelamatan beberapa harui yang lalu, dengan menggunakan perahu karet sebanyak 9 buah di Sungai batanghari. Direncanakan, pada awal Desember nanti BPBD dan instasnsi terkait akam melakukan gladi di pantai aurduri.

Bahkan, BPBD juga telah menyiapkan makanan siap saji bagi korban bencana banjir. Mengingat musim hujan akan terjadi hingga Desember nanti, BPBD menghimbau agar masyrakat yang berada di aliran Sungai Batanghari harus lebih hati-hati. “Apabila ada ternak, diungsikan terlabih dahulu. Alat alat yang rendah ditinggikan dahulu. Ini agar mengurangi resiko kerugian,” katanya. (fth)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Macan Tutul Mati Dihajar Warga

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler