JAKARTA - Wakil Ketua MPR Ahmad Farhan Hamid mengatakan,Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) sesungguh institusi yang disiapkan negara untuk mengubah warga negara yang divonis bersalah bisa berubah menjadi baik.
"Lapas adalah institusi yang disiapkan negara untuk membina warga negara yang divonis bersalah agar berubah menjadi baik dan bisa kembali diterima oleh masyarakat," kata Ahmad Farhan Hamid, dalam acara Dialog Pilar Negara "Kerusuhan di Lapas dan Integritas Negara", di gedung Nusantara IV, komplek Parlemen, Senayan Jakarta, Senin (22/7).
Tapi dalam perjalanannya lanjut Farhan, warga binaan produk Lapas relatif kecil yang berhasil kembali ke tengah-tengah masyarakat.
"Hitungan saya, hanya 5 persen saja produk Lapas yang berhasil. Sisanya malah semakin naik peringkat sebagai pelaku tindak pidana," kata politisi Partai PAN itu.
Menurut Farhan, perlakuan yang diterima warga binaan selama di Lapas jauh dari ukuran-ukaran prikemanusiaan. Juga perlakuan diskriminasi dari petugas Lapas ke warga binaan.
Apalagi yang namanya konsumsi, menurut Farhan sangat-sangat memrihatinkan. Akal sehat sulit untuk bisa memahaminya. "Jangan-jangan telah terjadi pula korupsi atas makanan narapidana dengan alasan efek jera," ujar anggota DPD asal Nanggroe Aceh Daruusalam itu.
Kalau napi korupsi yang dikorup jatah makannya tentu tidak ada masalah karena mereka punya cukup uang untuk beli makanan. Tapi bagaimana dengan napi lainnya yang tidak terkait dengan tindakan narkoba dan teroris. "Masak jatah makannya napi juga dikorupsi," tanya dia. (fas/jpnn)
"Lapas adalah institusi yang disiapkan negara untuk membina warga negara yang divonis bersalah agar berubah menjadi baik dan bisa kembali diterima oleh masyarakat," kata Ahmad Farhan Hamid, dalam acara Dialog Pilar Negara "Kerusuhan di Lapas dan Integritas Negara", di gedung Nusantara IV, komplek Parlemen, Senayan Jakarta, Senin (22/7).
Tapi dalam perjalanannya lanjut Farhan, warga binaan produk Lapas relatif kecil yang berhasil kembali ke tengah-tengah masyarakat.
"Hitungan saya, hanya 5 persen saja produk Lapas yang berhasil. Sisanya malah semakin naik peringkat sebagai pelaku tindak pidana," kata politisi Partai PAN itu.
Menurut Farhan, perlakuan yang diterima warga binaan selama di Lapas jauh dari ukuran-ukaran prikemanusiaan. Juga perlakuan diskriminasi dari petugas Lapas ke warga binaan.
Apalagi yang namanya konsumsi, menurut Farhan sangat-sangat memrihatinkan. Akal sehat sulit untuk bisa memahaminya. "Jangan-jangan telah terjadi pula korupsi atas makanan narapidana dengan alasan efek jera," ujar anggota DPD asal Nanggroe Aceh Daruusalam itu.
Kalau napi korupsi yang dikorup jatah makannya tentu tidak ada masalah karena mereka punya cukup uang untuk beli makanan. Tapi bagaimana dengan napi lainnya yang tidak terkait dengan tindakan narkoba dan teroris. "Masak jatah makannya napi juga dikorupsi," tanya dia. (fas/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... KPK Temukan Nota Pengeluaran Uang Indoguna ke Prabowo
Redaktur : Tim Redaksi