jpnn.com, JAKARTA - Universitas Darma Persada menggelar wisuda terhadap 954 mahasiswa. Mereka diharapkan bisa mengamalkan ilmu yang didapatkan untuk meningkatkan daya saing bangsa.
Para wisudawan itu terdiri dari lulusan Program Pascasarjana (3) orang, Program Sarjana (907) orang, dan Program Diploma III (44) orang.
BACA JUGA: Ratusan Mahasiswa IPB Terjerat Pinjol, Pak Rektor Bereaksi Begini
Rektor Universitas Darma Persada (Unsada) Dr. Tri Mardjoko, S.E., M.A., dalam sambutannya mengatakan tamat belajar di kampus bukan berarti selesai menimba ilmu.
"Ilmu pengetahuan tidak terbatas dan semua itu perlu dipelajari, ditekuni, dikuasai dan diamalkan untuk meningkatkan daya saing diri, negara dan bangsa," kata Tri Mardjoko di Puri Griya Ardhya Garini Jakarta, Rabu (16/11).
BACA JUGA: Pesan Gus Halim Saat Menghadiri Wisuda INSUD Lamongan, Ada 3 Hal Penting
Dia menjelaskan para pendiri Unsada yang lulusan Jepang puluhan tahun lalu mencanangkan sesanti yang sangat dalam artinya, yakni “Nalar Arif Baktiku Bangsa".
Hal itu bermakna berkembangnya potensi mahasiswa agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, berilmu, kreatif, dan berbudaya untuk kepentingan bangsa.
BACA JUGA: Sempat Tersandung, Joe Biden Sigap Merangkul Pinggang Jokowi
"Dalam perjalanan waktu setahun terakhir ini, begitu banyak pencapaian membanggakan yang telah diraih para mahasiswa dari kampus tercinta ini," ujarnya.
Unsada juga terus meningkatkan relevansi dan daya saingnya disertai peningkatan kompetensi lulusan berdasarkan bidang ilmu yang sesuai dengan kebutuhan pasar kerja.
Dukungan tokoh-tokoh alumni dari Jepang juga makin memperkuat jalinan kerja sama dengan pemerintah, dunia usaha dan industri untuk kegiatan riset dan pengembangan.
"Juga pelatihan kewirausahaan yang terintegrasi di dalam mata kuliah yang diberikan," ucap Tri.
Unsada juga mengikuti dinamika nasional yang dicanangkan oleh Presiden Jokowi yang fokus pada pengembangan sumber daya manusia (SDM).
Hal itu diwujudkan dengan berkomitmen Unsada mempersiapkan generasi muda menghadapi tantangan masa depan bangsa, perkembangan teknologi 4.0, terutama melalui pembelajaran etos kerja industri dengan mengadopsi softskill monozukuri secara tepat guna.
Ketua Pembina Yayasan Melati Sakura Prof. Dr. Ir. H. Ginandjar Kartasasmita, M.Eng mengucapkan selamat kepada para wisudawan sekaligus aset bangsa yang akan berperan sangat penting menyongsong era Indonesia Emas 2045.
Ginandjar menyebut mereka nantinya akan menjadi tulang punggung bangsa saat di usia produktif, penuh pengalaman, dan kearifan, baik di jajaran tinggi pemerintahan maupun di swasta.
"Karena 25 tahun mendatang Indonesia akan menjadi negara dengan pendapatan tinggi dan ini bukanlah impian tanpa pijakan," ucapnya.
Abdulhamid Dipopramono selaku staf khusus menteri perhubungan dalam orasi ilmiahnya mengatakan Indonesia Emas 2045 merupakan tindak lanjut dari arahan presiden.
Menurut Abdulhamid, Presiden Jokowi mengatakan negara-negara maju merupakan negara yang memiliki kualitas infrastruktur dan SDM yang baik. Dua hal itu akan menjadi fokus pemerintah mewujudkan Visi Indonesia Emas 2045.
"Untuk itu kaum muda perlu dipersiapkan menjadi agent of change, yaitu dengan meningkatkan inovasi bisnis, pengembangan SDM, dan teknologi digitalisasi," tuturnya.
Pada kesempatan tersebut, Wakil Duta Besar Jepang untuk Indonesia Mr. Tamura Masami berharap para lulusan Unsada bisa mempererat serta mendukung persahabatan dua negara (Indonesia -Jepang). (esy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Lowongan PPPK Nakes BKN, Honorer K2 Buruan ya, Kapan Pendaftaran Tenaga Teknis?
Redaktur : M. Fathra Nazrul Islam
Reporter : Mesyia Muhammad