jpnn.com, BANJARMASIN - Sebanyak 96 desa di Kalimantan Selatan masuk kategori merah atau kasus tinggi malaria.
Desa-desa tersebut tersebar di sembilan kabupaten.
BACA JUGA: Kelamnya Kehidupan Guru Honorer, Sungguh Menyesakkan
Daerah tertinggi terdapat di Kabupaten Tanah Bumbu dengan 29 desa.
Setelah itu, disusul Kabupaten Tabalong dengan jumlah 27 desa.
BACA JUGA: Sudah Berkeluarga, Oknum Polisi Bawa Siswi SMP, Duuhh..
Sedangkan tujuh daerah lain sebarannya cukup merata.
Misalnya, di Kabupaten Banjar terdapat lima desa, Tanah Laut (2), Tapin (4), Hulu Sungai Tengah (6), Barito Kuala (2), Kotabaru (7), dan Balangan (14).
BACA JUGA: Tusuk Perut Sendiri, Abdul Gagal Menghadap Ilahi
Meski demikian, Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Selatan Muslim cukup bersyukur karena desa yang masuk kategori tinggi kasus malaria terus menurun.
Sebab, pada 2014 lalu jumlah desa yang masuk kategori merah mencapai 120.
Muslim menjelaskan, desa-desa yang masih tergolong tinggi kasus malaria tersebut sebagian besar berasal dari kawasan Pegunungan Meratus dari Kotabaru hingga Kabupaten Tabalong.
“Angkanya memang mengalami penurunan. Namun, tetap saja masih ada daerah yang kategori tinggi,” ujar Muslim, Minggu (26/3).
Sementara itu, desa di empat kabupaten dan kota di Kalsel sudah tak masuk kategori merah.
Desa-desa itu berada di Kabupaten Hulu Sungai Selatan, Hulu Sungai Utara, Kota Banjarmasin, dan Kota Banjarbaru.
Pihaknya menargetkan dua daerah lagi yang bebas desa merah malaria pada tahun ini.
“Dua daerah tersebut yakni Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST) dan Kabupaten Banjar,” terangnya. (mof/by/ram)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pemilik Bandel, Puluhan Motor Diangkut Polisi
Redaktur & Reporter : Ragil