jpnn.com, JAKARTA - Terapi pembesaran prostat jinak (Benign Prostate Hyperplasia) dengan Water Vapor Thermal Therapy kini telah hadir di RS Abdi Waluyo Jakarta.
Dengan adanya terapi ini, masyarakat Indonesia tidak perlu lagi pergi ke luar negeri untuk mendapatkan terapi efektif pada masalah pembesaran prostat jinak.
Adapun Water Vapor Thermal Therapy merupakan salah satu kemajuan di bidang urologi yang mampu meminimalisir kemungkinan terjadinya efek samping pengobatan pembesaran prostat, terutama risiko disfungsi ereksi, dan gangguan ejakulasi.
Selain itu, Water Vapor Thermal Therapy juga bisa menjadi solusi bagi pasien yang memiliki risiko tinggi untuk tindakan pembiusan dan pembedahan prostat yang lebih invasif, mungkin terkait umur, komorbiditas, atau lainnya.
Prosedur ini hanya membutuhkan pembiusan sedasi ringan, waktu pengerjaan yang sangat cepat (berkisar antara 10-20 menit), risiko perdarahan sangat rendah, dan waktu rawat yang singkat.
"Sesuai dengan visi dan misi kami, RS Abdi Waluyo berkomitmen untuk selalu berusaha memfasilitasi diri dengan peralatan medis berteknologi modern, serta didukung dengan SDM yang berpengalaman, memberikan hasil diagnostik yang akurat dan tepat waktu. Salah satunya bagi pasien pembesaran prostat jinak," ujar CEO Rumah Sakit Abdi Waluyo, dr. Roswin Rosnim Djaafar, MARS, Kamis (28/3).
"Meskipun tidak langsung mengancam jiwa, penyakit ini dapat menurunkan kualitas hidup pasien. Hal ini yang mendorong kami untuk menghadirkan One-stop-care untuk pasien pembesaran prostat jinak," sambungnya.
Sebagai salah satu penyedia layanan kesehatan Indonesia, RS Abdi Waluyo menghadirkan layanan one stop-care untuk pembesaran prostat jinak sehingga masyarakat Indonesia lebih mudah dalam mendapatkan solusi terbaik.
One-stop-care ini menerapkan pendekatan holistik dari hulu ke hilir, dari tahapan diagnostik sampai kepada bermacam-macam terapi yang dapat dilakukan sesuai dengan kondisi medis pasien.
Selain Water Vapor Thermal Therapy, RS Abdi Waluyo juga memiliki modalitas terapi terkini lainnya, seperti operasi laser prostat dengan laser Thulium (Thu:Yag) dan Thulium Fiber Laser (TFL) menggunakan teknik enukleasi prostat (ThuLEP/Thulium Laser Enucleation of The Prostate).
Semua bertujuan untuk memberikan pilihan tata laksana dan manfaat signifikan bagi perbaikan kualitas hidup pasien dengan pembesaran prostat, yang kerap terjadi pada pria usia 50-an ke atas.
"Harapan kami, ini menjadi awal yang penting dalam membantu meningkatkan kesembuhan bagi pasien dengan pembesaran prostat jinak," tutur Roswin.
Dalam kesempatan yang sama, Spesialis Urologi RS Abdi Waluyo, dr. Adistra Imam Satjakoesoemah, SpU, FICS menjelaskan, pembesaran prostat merupakan hal yang umum terjadi pada dekade kelima seorang pria, dengan insidensi mencapai hampir 50 persen.
Pengobatan minimal invasif pembesaran prostat yang diunggulkan saat ini di RS Abdi Waluyo adalah dengan Water Vapor Thermal Therapy dan operasi Laser Prostat.
Secara singkat, cara kerja Water Vapor Thermal Therapy, yakni uap air yang disuntikkan ke dalam prostat akan menimbulkan kematian jaringan prostat secara luas, jaringan mati perlahan akan diserap, sehingga prostat akan mengecil.
"Tindakan ini sangat cepat dengan risiko medis dan gangguan seksual yang sangat minimal. Terapi ini dapat memutus rantai pengobatan pembesaran prostat, yang biasanya harus diminum seumur hidup dan menimbulkan berbagai konsekuensi seksual," ucap Adistra.
"Tujuan akhir yang diharapkan adalah pasien bisa terbebas dari obat, kualitas hidup pasien pun lebih meningkat, dan angka kekambuhan yang relatif minimal," sambungnya.
Namun, pilihan terapi ini tentu harus melalui asesmen yang tepat dari dokter ahli.
Jika sudah dalam tahap yang parah, di mana prostat sudah terlalu besar, maka perlu dilakukan jenis terapi lainnya, yakni dengan operasi Laser Prostat. (mcr7/jpnn)
BACA JUGA: Operasi Kanker Prostat Menggunakan Teknologi Robotik Ada di Indonesia, Mantap!
Redaktur : M. Adil Syarif
Reporter : Firda Junita