jpnn.com, JAKARTA - Dalam UU Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas (PT), setiap aktifitas bisnis dan perusahaan memiliki tanggung jawab sosial dan lingkungan.
Tanggung jawab ini sering disebut dengan CSR atau corporate social responsibility.
BACA JUGA: BUMN Berperan Penting Dalam Membantu Korban Erupsi Semeru
Ini artinya, setiap aktivitas bisnis dan perusahaan memiliki kewajiban untuk melakukan pembinaan lingkungan agar aktifitas bisnis tersebut berdampak langsung terhadap kesejahteraan masyarakat.
Adanya aktifitas bisnis perusahaan memiliki dampak positif bagi lingkungan.
BACA JUGA: BUMN Gerak Cepat Bantu Korban Erupsi Gunung Semeru
Hal ini disampaikan oleh Abdul Hakim Bafagih, anggota Komisi VI DPR-RI dalam seminar dengan tema "Peran Penting CSR BUMN di Masyarakat".
Seminar ini dilaksanakan di Hall Bung Tomo, Komplek Kantor Pemerintah Daerah Kabupaten Jombang, hari Kamis, 23 Desember 2021.
BACA JUGA: Muhammad Erwin Buka Lowongan Kerja Palsu di BUMN, Gampang Banget Mendapat Rp 1 M
Menurut anggota Komisi BUMN ini tanggung jawab sosial ini kedepannya tidak hanya diperuntukkan untuk pembangunan yang sifatnya fisik seperti pembangunan dan pengembangan fasilitas umum dan sosial saja, tetapi juga digunakan untuk pembangunan sumber daya manusia (SDM).
Selain itu juga, harus ditujukan untuk pengembangan usaha-usaha produktif.
Membangun SDM adalah infestasi masa depan yang hasilnya baru akan dirasakan 5 atau 10 tahun mendatang.
Membangun SDM melalui CSR BUMN harus menjadi prioritas.
Apalagi kita sdh pada era teknologi 4.0, kemajuan teknologi harus dimanfaatkan dengan baik.
Pembangunan ekonomi produktif juga menyentuh ekonomi kreatif. Anak-anak muda bisa menjadi pelopor dalam ekonomi kreatif ini.
Abdul Hakim Bafagih menegaskan kembali pernyataannya ini berkali kali dalam seminar tersebut.
Pandemi ini telah banyak memukul usaha masyarakat, banyak usaha yang gulung tikar karena bangkrut, sebagian usaha ini mati pun segan, hidup pun tidak.
Jika CSR BUMN ini digunakan untuk usaha-usaha produktif, ekonomi masyarakat yang jatuh akibat pandemi ini akan bisa bangkit lagi.
Dalam berbagai krisis, UMKM telah terbukti sebagai mampu menyelamatkan ekonomi.
Saya sebagai anggota Komisi VI DPR-RI akan memperjuangan agar CSR ke depan lebih banyak digunakan untuk usaha produktif dan mengembalikan kejayaan UMKM," tambah dia.
Pembicara lain, Nu'man Iskandar, tenaga ahli DPR RI ini menyampaikan, kompleksitas permasalahan ekonomi masyarakat menjadi tantangan tersendiri.
Tantangan ekonomi yang dihadapi oleh masyarakat saat pandemi ini berbeda pada saat terjadi krisis ekonomi.
Pada saat pandemi, aktifitas masyarakat sangat dibatasi untuk mencegah penularan penyebaran virus.
Karena itu, CSR sudah seharusnya adaftif terhadap permasalahan ini.
Selain untuk ekonomi produktif, CSR juga harus peka terhadap isu-isu lingkungan.
Menurut Nu'man Iskandar yang juga ketua Buruh Tani Nelayan, menyelamatkan lingkungan adalah upaya masa depan dalam menyelamatkan ekonomi.
Haji Saichu, ketua Fraksi Amanat Restorasi DPRD Kabupaten Jombang menyampaikan dalam seminar tersebut agar dana CSR BUMN tersebut semakin diperluas penggunaannya.
Selama ini pemanfaatan CSR hanya untuk bangunan dan kebencanaan.
Menurutnya, kebutuhan akan bangunan dan kebencanaan ini penting, tetapi ekonomi masyarakat karena pandemi ini harus segera disentuh.
Sebab jika ekonomi masyarakat kecil ini terselamatkan, maka pembangunan juga akan kembali normal pasca terpuruk karena pandemi.
CSR harus beradaptasi dengan berbagai kompleks permasalahan masyarakat. (dil/jpnn)
Redaktur & Reporter : Adil