jpnn.com - PEKANBARU - Malang menimpa As (16), seorang anak baru gede (ABG) asal Jambi. Kenekatannya kabur dari rumah berujung nasib buruk. Ia digagahi oleh lima pria selama 3 hari berturut-turut di bawah pengaruh obat-obatan.
Kabid Humas Polda Riau AKBP Guntur Aryo Tejo mengungkapkan, dugaan tindak pidana pelecehan anak di bawah umur ini diterima jajaran Polres Siak, Rabu (30/7).
BACA JUGA: Maag dan Pusing Paling Banyak Dikeluhkan Pemudik di Merak
"Korban ditemukan masyarakat Rabu di wilayah hukum Lubuk Dalam. Dia lalu dibawa dan kasus ini dilaporkan sekitar pukul 20.30 WIB hari itu juga," terang Guntur, seperti dilansir Riau Pos (JPNN Grup), Sabtu (2/8).
Dalam laporan yang diterima, korban ditemukan tersesat di Km 11 Desa Pangkalan Pisang. "Korban As diketahui berusia 16 tahun, lulusan SMA daerah Jambi angkatan 2014 warga Simpang Kapuk, Kecamatan Mendalo Jambi," ucap Guntur.
BACA JUGA: Dua Siswa SMP Curi Tiga Motor
Apa yang menimpa AS, bermula saat Sabtu (27/7) lalu ia dimarahi oleh sang nenek. Tak terima dan sakit hati akibat dimarahi, iapun kabur dari rumah dan menghubungi seorang laki-laki yang dkenalnya melalui facebook.
"Pria yang dihubunginya ini bernama RS, tinggal di Pekanbaru. Dari cerita korban, RS saat itu menjemputnya ke Jambi menggunakan 1 unit mobil Toyota Avanza Velos warna putih bersama empat orang teman laki-laki lainnya," urai Guntur.
BACA JUGA: Pelabuhan Boom Baru Dipadati Arus Balik
Dari Jambi, AS dibawa ke Pekanbaru oleh RS dan kawan-kawannya. Di Pekanbaru, ia diinapkan pada salah satu hotel dan berada di sana selama tiga hari.
"Selama di kamar itu, korban diberi minum jus yang ia tak ketahui apa isi di dalamnya. Minuman ini memberikan efek korban menjadi pingsan dan tak sadarkan diri setiap kali mengkonsumsinya," lanjut Kabid Humas.
Diduga, dalam keadaan tak sadarkan diri itu, As menjadi korban pelecehan seksual dan digilir oleh RS dan empat orang pria temannya. Hal ini berdasarkan apa yang dirasakan korban setiap kali sadar dari pengaruh obat tersebut.
"Ketika korban sadar, ia sudah telanjang tanpa busana dengan kondisi kepala pusing dan sakit dan pada kemaluannya," tutur Guntur.
Usai tiga hari menginap di hotel, korban kemudian dibawa ke Km 11 oleh RS, Rabu (30/7). "Korban disuruh turun dari mobil dengan alasan pelaku akan mengisi BBM. Namun setelah turun, korban ditinggalkan begitu saja," ungkapnya.
Korban sendiri masih di bawah pengaruh obat-obatan yang diberikan oleh pelaku saat itu, beruntung kemudian ia ditemukan oleh masyarakat sekitar. (**)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Surabaya Akan Diserbu 8 Ribu Penduduk Musiman
Redaktur : Tim Redaksi