jpnn.com - SAMARINDA - Pelaku kriminalitas di Kota Tepian tak lagi didominasi orang dewasa. Anak-anak yang masih bersekolah pun kini mulai “unjuk gigi”. Seperti yang dilakukan dua siswa SMP berinisial AS (12) dan EP (15), yang tinggal di Kelurahan Sidomulyo, Samarinda Ilir.
Di saat anak-anak seusia mereka tengah mempersiapkan diri kembali ke sekolah, AS dan EP justru harus berurusan dengan polisi, Kamis (31/7) lalu.
BACA JUGA: Pelabuhan Boom Baru Dipadati Arus Balik
Keduanya diringkus jajaran Unit Reserse Kriminal (Reskrim) Polsekta Samarinda Ilir, lantaran mencuri tiga unit motor di tempat berbeda.
Tak hanya motor orang tidak dikenal saja jadi sasaran, EP dan AS juga menggasak motor milik tetangga mereka. Bahkan EP yang mengenal baik korbannya, melakukan pencurian sampai dua kali pada motor yang sama.
BACA JUGA: Surabaya Akan Diserbu 8 Ribu Penduduk Musiman
Dua unit motor hasil curian AS dan EP yang lain, juga disita polisi. Motor tersebut yakni Honda Vario KT 5444 MS dan Honda Beat KT 3356 NT. Kedua pelat motor tersebut diakui keduanya telah diganti dengan nopol palsu.
Adapun korban curanmor yang menjadi sasaran AS dan EP yaitu Junaidi (73), warga Jalan Rumbia II, RT 20, Kelurahan Sidomulyo. Motor yang dicuri yakni Honda Beat KT 6235 W, yang sudah disita polisi sebagai barang bukti.
BACA JUGA: Ratusan Penumpang KM Madani Nusantara Terlantar
Pencurian yang membuat Junaidi menderita kerugian Rp 9 juta, terjadi dua kali. Yang pertama Selasa (22/7) lalu, saat Junaidi sedang melaksanakan salat Tarawih di Langgar Nurul Iman, Jalan Rumbia II. Berdasarkan pengaduan Junaidi, Nomor : LP/K/342/VII/2014/Kaltim/Resta Smda/Sek Smd Ilir, tertanggal 22 Juli 2014, saat dicuri kunci kontak motor masih menempel di motor sehingga EP leluasa membawa kabur.
Namun motor yang dicuri EP itu beberapa hari kemudian ditemukan Junaidi terpakir di samping Vihara Eka Dharma Manggala, Jalan Urip Sumoharjo (eks Jalan Kebaktian) dalam kondisi terkunci setang.
Junaidi lantas mencabut berkas laporannya di kantor polisi. Beberapa hari kemudian, tepatnya malam di mana umat muslim menyambut Idulfitri, lagi-lagi motor Junaidi hilang.
Kali ini EP mengajak serta AS mencuri motor Juanidi yang terparkir di depan rumah dengan kunci kontak yang masih menempel. "Habis kami curi, langsung kami bawa buat jalan-jalan," kata EP.
Tak disangka, aksi kedua kali EP diketahui Junaidi. Junaidi sempat melihat kedua anak tetangganya itu membawa kabur motor miliknya. Melihat motornya dicuri tetangganya, membuat Junaidi berang dan langsung memberitahu kepada polisi.
"Anggota kami langsung bergerak begitu mendapat informasi dari korban (Junaidi, Red). Awalnya kami meringkus EP. Dan dari “nyanyian” remaja itu kami kembali menangkap AS. Masing-masing kami tangkap di rumahnya," tutur Kapolresta Samarinda Kombes Pol Antonius Wisnu Sutirta, melalui Kapolsekta Samarinda Ilir Kompol Yuniar Ariefianto kepada Sapos (JPNN Grup).
Dari pengakuan AS dan EP, polisi akhirnya mengetahui jika kedua remaja yang masing-masing duduk di bangku kelas VII (kelas 1, Red) dan kelas IX (kelas 3, Red) di SMP berbeda itu, sudah melancarkan pencurian motor sebanyak empat kali.
"Yang pertama di Jalan Rumbia, namun tanggal dan bulannya mereka lupa. Di TKP yang pertama itu mereka mencuri motor Yamaha F1ZR. Kemudian yang kedua di tempat olahraga futsal di Jalan Kebaktian. Motor yang dicuri Honda Vario, untuk tanggal dan bulannya juga lupa namun pencurian dilakukan tahun ini," beber Yuniar.
Sementara dua pencurian terakhir dilakukan AS dan EP terhadap motor Junaidi.
"Mereka beraksi tidak menggunakan alat seperti halnya pencuri motor pada umumnya yang menggunakan kunci "T". Mereka mengambil motor yang kunci kontaknya masih menempel. Namun kami masih terus meminta keterangan dari kedua pelaku," kata Yuniar mengakhiri. (oke/upi)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Gara-gara Petasan Bocah Nyaris Tewas, Kemaluannya Juga Dibalut
Redaktur : Tim Redaksi