ABG Digilir Kelompok Anak Punk

Selasa, 02 April 2013 – 06:50 WIB
JAMBI - Pemerkosaan terhadap anak di bawah umur terjadi di Kota Jambi. N (13), warga Kumpeh Ulu, Muarojambi menjadi korban perkosaan oleh kelompok pemuda bertato. Peristiwa itu terjadi sekitar pukul 22.15, Selasa (19/3) lalu, di bawah Jembatan Sungai Maram, Jalan HM Thamrin, Kelurahan Sungai Asam, Pasar Kota Jambi.

Empat orang pelaku, Romi (22), Bima Gale (19), Fahri Ritonga (24), dan Uprit Pradianto (18) berhasil diamankan Polsek Pasar dalam waktu berbeda. Sedang tiga pelaku berinial R, H, dan RD masih buron dan menjadi daftar pencarian orang.

Kapolsek Pasar Kompol Ranefli Dian Candra mengatakan, pemerkosaan itu berawal ketika korban sedang berada di atas jembatan bersama satu temannya sekitar pukul 22.00. Saat itu, kelompok anak punk yang sedang dalam keadaan mabuk melewati tempat kejadian. Pelaku langsung menarik korban ke bawah jembatan dan menggagahi beramai-ramai.

Namun, rekan korban berinisial F berhasil melarikan diri dan langsung melapor ke polisi.“Petugas yang menerima laporan langsung mendatangi lokasi dan berhasil menangkap dua pelaku Romi dan Bima. Sedangkan pelaku lain langsung melompat ke dalam sungai dan melarikan diri,” katanya, Senin (1/4).

Korban diketahui sudah berhasil diperkosa pelaku utama Romi dan pelaku lain baru ikut membantu memegang tangan dan kaki korban. Para pelaku ini diketahui berniat akan menggilir korban, namun lebih dulu digrebek polisi.

Kapolsek menambahkanm, hasil pemeriksaan sementara aksi para pelaku itu diduga tidak direncanakan. Namun, dipengaruhi oleh minuman keras dan dalam keadaan mabuk. Sedangkan hasil visum terhadap korban pada RS Bhayangkara diketahui mengalami luka robek baru pada alat vital. Korban mengalami trauma berat dan diserahkan pada keluarga.

“Para pelaku dikenakan Undang-undang Nomor 23 Tahun 2003 tentang Perlindungan Anak dengan ancaman 12 tahun penjara,” tegasnya.

Para pelaku mengaku aksi itu tidak mereka rencanakan dan spontan saat melihat korban bersama temannya ketika berada di atas jembatan usai turun dari angkot. Dalam pengaruh minuman, mereka menarik korban dan langsung mencabuli. “Tidak ingat karena kami sudah mabuk, tiba-tiba langsung nafsu dan pakaiannya sudah langsung ditarik dan kami rebutan siapa yang duluan,” kata Romi, salah seorang pelaku.

Sementara rekannya saat itu, diakui ikut membantu memegang tangan dan kaki korban dan juga berupaya mencabuli korban. Akibat perbuatan itu pelaku yang terlihat menggunakan banyak tato dan rambut dengan dicat khas penampilan anak punk mendekam dibalik teralis besi.(pia/ira)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Polisi Gagalkan Penjualan ABG ke Papua Barat

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler