ABG Jual Teman ke Toke Sawit

Kamis, 11 Juli 2013 – 11:45 WIB
PANGKALPINANG - Aparat kepolisian Polres Pangkalpinang terus berupaya menelusuri lebih dalam kasus penjualan anak baru gede (ABG) yang baru-baru ini terungkap.  Apalagi pelakunya atau mucikarinya sendiri juga tergolong ABG, yakni Mawar (16), warga Jalan Balai, Kecamatan Taman Sari. Selain itu pihak polisi sedang memburu hidung belang penikmat ABG yang diketahui merupakan seorang toke sawit.

"Kita masih dalami dulu. Kalau dari keterangan tersangka ini, korbannya ya 2 temannya ini, belum ada yang lain. Untuk pengguna jasa mereka ini pun masih coba kita cari. Dia hanya sebutkan satu nama saja, Ri, orang Toboali, yang toke sawit itu. Nggak mau ngaku ada nama orang lain yang pakai. Dari pengakuannya, hanya dari orang itu saja hubungannya," terang Kasat Reskrim Polres Pangkalpinang, AKP Alfret Jacob Tilukay.

Kemudian, Mawar sendiri akan ditangani secara khusus. sebab Mawar tergolong anak di bawah umur. Penanganannya sendiri langsung oleh Lapas yang membidangi masalah anak. Atau bisa saja nantinya akan diserahkan ke Dinas Sosial untuk dilakukan pembinaan.
   
"Kita masih tunggu pemeriksaan Bapas (Badan Pemasyarakatan) khusus yang menangani masalah anak. Rencananya, selesai itu baru kita titipkan ke Dinas Sosial atau unit dinas yang berkaitan dalam urusan penanganan masalah anak. Pelaku sendiri kan masih tergolong anak di bawah umur, jadi perlu memang penanganan khusus," kata Alfret.

Seperti dilansir harian ini, Polres Pangkalpinang berhasil menguak kasus penjualan anak baru gede (ABG) yang terjadi pada Bulan Januari 2013 lalu. Pelaku Mawar menjual rekannya Me (15) dan Di (14) kepada pria hidung belang.

Dari pengakuan tersangka, dia bisa meraup keuntungan sebesar Rp 400 ribu dari bisnis haram tersebut. Dari pengguna jasa pemuas nafsu pun, dia bisa mendapatkan uang sebesar Rp 200.000 perorangnya. Dan dari dua temannya tersebut, dia bisa mendapatkan uang sebesar Rp 100.000.

"Cuma sekali saya lakukan seperti ini, Pak. Satu ceweknya Rp 700 ribu, saya dapat fee Rp100 ribu dari teman saya dan Rp 100 ribu dari toke sawit. Janjiannya di penginapan Kacang Pedang Permai, itu pun atas dasar perminaan Me dan Di sendiri. Alasannya mereka butuh uang setelah kabur dari rumah, tadinya hanya Di saja yang minta dijual, sedangkan Me karena dipaksa Di untuk ikut melayani om-om," tutur Mawar.

Diceritakan Mawar, kejadian tersebut bermula ketika Di meminta Mawar untuk dicarikan tamu (om-om senang, red). Kemudian mereka pun berjanji bertemu di Alun-Alun Taman Merdeka. Penggunanya sendiri diketahui adalah seorang toke sawit. Di yang juga membawa Me pun bersedia untuk melayani toke sawit tersebut. Mawar yang berperan sebagai perantara melakukan janji ketemu di Hotel Sabrina.

Di hotel tersebut, mereka membuat kesepakatan. Dan akhirnya, mereka pun melanjutkan aksi di penginapan Kacang Pedang Permai. Toke tersebut pertama kali menggunakan jasa Di. Dan dia pun memberikan uang sebesar Rp 700.000 kepada Mawar. Mawar dan Me pun pergi pulang sedangkan Di dibawa sang toke ke penginapan.

Ternyata, keesokan harinya, sang Toke masih ingin menikmati tubuh ABG lain, yaitu Me. Kemudian, mereka pun kembali mengadakan perjanjian untuk ketemu. Sang Toke juga membawa temannya. Sedangkan Di berusaha membujuk temannya untuk bersedia menjual tubuhnya. Akhirnya, Me pun luluh dan bersedia menjual dirinya. Dari sini, Mawar kembali mendapatkan fee sebesar Rp 100.000 dari sang toke.

Hingga akhirnya, aktivitas haram ini diketahui oleh salah satu keluarga korban, pun dilaporkan ke aparat Polres Pangkalpinang pada tanggal 15 Feberuari 2013. Lama bersembunyi, akhirnya pihak kepolisian pun berhasil meringkus Mawar. "Saya sangat menyesali telah melakukannya kepada teman-teman saya," sesal Mawar.(aka)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Surabaya Kembali Diguncang Prostitusi Pelajar

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler