BACA JUGA: 771 Kali Gagal Ujian SIM
Agar niat tulus itu kesampaian, dia rela menjemput kematian dengan menenggak sekitar 200 pil tidur''Dia seperti mati,'' tutur sang ibu -yang mengaku bernama Cui- seperti dilaporkan Shanghai Daily kemarin (5/2)
BACA JUGA: Obama Hapuskan Anggaran Penyebaran Agama
Pada 24 Januari lalu pukul 12.30 Cui mendapati putrinya terbujur kaku di atas ranjangAwalnya Cui kesulitan masuk ke rumah karena pintu bagian depan terkunci
BACA JUGA: British Council Bekukan Aktivitas di Iran
Dia akhirnya melompat pagar dan masuk lewat pintu belakangDi samping tubuh putrinya terdapat dua botol kosong pil tidur dan sepucuk surat wasiat peninggalan putrinya.''Maafkan saya Ibu, kita tak bisa lagi tinggal bersamaBerikan liver saya kepada ayah dan selamatkan dia setelah kematian saya,'' ujar gadis tersebut dalam suratnya.
Kini gadis itu terbaring koma di rumah sakit tempat ayahnya juga dirawatJantungnya melemah begitu sampai di rumah sakitMenurut dokter setempat, diperlukan beberapa operasi jika tubuh gadis itu ternyata mampu menangkal pengaruh cepat dari obat-obatan yang sudah ditenggaknyaGadis tersebut juga menderita luka bakar akibat selimut elektrik setelah menelan pil dan jatuh pingsan.
Menurut cerita Cui, sehari sebelum kejadian tragis itu, putrinya baru saja mengunjungi sang ayah hingga pukul lima sore di rumah sakitCui menduga, putrinya berbuat nekat seperti itu setelah melihat laporan diagnosis penyakit sang ayah dari dompetnya.
Dalam laporan itu, dokter memvonis usia ayahnya hanya tinggal tiga bulan akibat kanker hati kronis yang dideritanya sejak lamaAyahnya menderita hepatitis sejak gadis tersebut lahir.
Menurut keterangan Cui, pendapatan keluarga itu sebulan hanya CNY 1.000 (sekitar Rp 1,7 juta)Cui mengaku sedang mengalami kesulitan finansial, sementara biaya pengobatan kanker suaminya telah mencapai CNY 100 ribu (sekitar Rp 171 juta)Meski demikian, Cui berjanji tidak akan menceritakan percobaan bunuh diri sang putri kepada suaminya(ape/ami)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Israel Halangi Kapal Pembawa Bantuan ke Gaza
Redaktur : Tim Redaksi