Obama Hapuskan Anggaran Penyebaran Agama

Jumat, 06 Februari 2009 – 08:32 WIB

WASHINGTON - Memimpin negara dalam situasi krisis, membuat Presiden Amerika Serikat Barack Obama harus mengetatkan ikat pinggangAnggaran-anggaran yang dinilai kurang perlu, dia pangkas habis-habisan

BACA JUGA: British Council Bekukan Aktivitas di Iran

Pertimbangan efisiensi itu pula yang, agaknya, membuat Obama meninjau ulang kebijakan Kantor Urusan Kelompok Agama (White House Office of Faith-based) yang selama ini langsung di bawah kendali Gedung Putih
Review serupa juga bakal diterapkan terhadap Neighborhood Partnerships.

Dia akan menimbang-nimbang lagi perlu atau tidaknya bantuan keuangan terhadap kelompok-kelompok agama

BACA JUGA: Israel Halangi Kapal Pembawa Bantuan ke Gaza

Semasa George W
Bush, mereka memang berhak mendapat suntikan dana dari pemerintah.

Menurut sumber di Gedung Putih, keputusan Obama bakal terlihat hari ini

BACA JUGA: JK Jadi Tamu Pertama Pemerintah Obama

''Tak satupun pihak mendapatkan apa yang mereka inginkan,'' kata seorang pejabat keagamaan di lingkungan Gedung Putih tersebut seperti dilansir Associated Press.

Obama dijadwalkan menandatangani kebijakan baru itu usai menghadiri jamuan makan pagi rutin tahunan antara pemerintah, Senat dan Kongres bersama sang istri, Michelle Obama, di Hotel Hilton, Washington.

Dalam rencana perubahan yang diagendakan Obama juga termasuk pergantian pimpinanUntuk lembaga kerukunan, Obama berencana mengangkat Joshua DuBois, pria 26 tahun yang juga penasehat relijius presiden berdarah Kenya itu selama menjadi senator dan kampanye presidenDia juga mengangkat seorang tokoh muda sekuler berusia 25 tahun ke dalam jajaran dewan penasehat.

Tidak semua kelompok-kelompok agama bakal mendapatkan tunjangan danaHanya bagi yang konsen terhadap aktivitas sosial seperti penanggulan kelaparan dan gelandanganOrganisasi yang menyebarkan agama seperti misionaris tidak mendapat jatah bantuan(ape/ami)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Pemerintah Jerman Biayai Operasi Ganti Kelamin


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler