jpnn.com, JAYAPURA - Lahan untuk pembangunan Istana Kepresidenan di Kota Jayapura, Papua, sudah siap.
Hal tersebut dikatakan tokoh adat Port Numbay Abisai Rollo yang ikut hadir di acara peresmian Jembatan Merah Putih Youtefa, Distrik Jayapura Selatan, Kota Jayapura, Papua, Senin (28/10).
BACA JUGA: Jokowi: Kalau Tidak Salah, Saya Sudah 13 Kali Hadir di Papua
"Sudah siap," kata Abisai Rollo didampingi istrinya, Y. Wamuar.
Abisai yang juga Ketua DPRD Kota Jayapura itu, datang dengan menggunakan setelan kemeja putih celana panjang hitam serta ikat kepala burung cendrawasih yang menunjukkan dirinya sebagai tokoh adat di Papua.
Ia hanya menebarkan senyuman ketika diminta waktu lima menit untuk diwawancara dan terus berjalan menuju tenda untuk tamu undangan.
BACA JUGA: Jokowi Kantongi Sejumlah Nama Tokoh Asli Papua Calon Pejabat Eselon I dan II
Abisai Rollo yang hadir di Istana Negara beberapa waktu lalu bersama puluhan tokoh asal Papua, menghibahkan tanah seluas 10 hektare untuk pembangunan Istana Kepresidenan di Kota Jayapura.
Presiden Jokowi dan rombongan telah tiba di Kota Jayapura setelah mengunjungi Wamena, Kabupaten Jayawijaya.
BACA JUGA: Presiden Jokowi Janji Tindak Lanjuti Usulan Pembentukan Provinsi Papua Tengah
Dalam agendanya di ibu kota Provinsi Papua itu, Jokowi meresmikan Jembatan Merah Putih Youtefa yang dibangun sejak 2015.
Peletakan batu pertama pembangunan jembatan itu dilakukan oleh Joko Widodo saat menjabat sebagai Presiden periode 2014-2019.
Pembangunan jembatan yang berada di atas Teluk Youtefa tersebut, menghabiskan anggaran sekitar Rp1,8 triliun.
Panjang bentang utama Jembatan Youtefa mencapai 732 meter dan menghubungkan kawasan utama Kota Jayapura dan Distrik Muara Tami. Lebar Jembatan Youtefa 21 meter dengan jalan panjang penghubung 10 kilometer. (antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : Soetomo