jpnn.com - JAKARTA -- Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Abraham Samad mengaku tidak setuju dengan kalimat yang menyebut hanya ada tiga polisi baik yaitu patung polisi, polisi tidur dan mantan Kapolri Hoegeng Iman Santoso.
Menurutnya, banyak polisi baik di Indonesia. Hanya saja mereka tidak terlihat dan hanya ditempatkan di divisi yang normatif, bukan penindakan. Ini disampaikan Abraham saat menghadiri bedah buku tentang sosok Hoegeng di Jakarta Selatan, Minggu, (17/11).
BACA JUGA: Ingatkan Nurul Tak Asal Bicara tentang JK
"Polisi baik bukan hanya Hoegeng. Masih banyak yang kita tidak tahu. Tapi Pak Sutarman, jangan tempatkan mereka di bagian Diklat (Pendidikan dan Latihan). Tempatkan di penindakan, jadi mereka bisa menindak yang salah. Kalau di diklat, mereka enggak bisa buat apa-apa," kata Abraham. Dalam diskusi ini hadir juga Kapolri Jenderal Sutarman yang hanya tersenyum mendengar pernyataan Abraham.
Abraham mengungkapkan, apa yang ia sampaikan bukan berarti KPK memusuhi Polri. Ia mengaku justru senang karena Polri juga mengirimkan perwira-perwira terbaiknya di KPK sebagai penyidik. Ia berharap penyidik lainnya di Polri pun dapat bekerja seperti di KPK sehingga dapat memberantas korupsi mulai dari internal institusi itu.
BACA JUGA: Ical Belum Dikenal sebagai Capres Golkar
"Anak-anak Pak Tarman yang dikirim ke KPK adalah yang terbaik. Bersama Pak Sutarman ini, kita harapkan ada keberanian untuk membenahi institusi Polri," tandas Abraham. (flo/jpnn)
BACA JUGA: Bupati Kotim Dilaporkan Istri ke Mendagri
BACA ARTIKEL LAINNYA... Caleg PD Harus Aktif Sosialisasikan Konvensi
Redaktur : Tim Redaksi