JAKARTA - Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Abraham Samad mengatakan, praktek korupsi yang terjadi di Indonesia sudah semakin canggih.
"Praktek korupsi ini mengalami evolusi dari segi praktek dan tata cara. Dulu pungli dan manipulasi. Kecanggihan ini harus diantisipasi penegak hukum," ujar Abraham di Hotel Borobudur, Jakarta, Kamis (9/5).
Abraham mencontohkan hal tersebut dalam kasus penerbitan surat keterangan lunas beberapa obligor Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI).
Dalam kasus BLBI kata dia, ketika perusahaan dikatakan sudah tidak mampu, maka mereka wajib menyerahkan aset ke Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN).
"Perusahaan menyerahkan dan aset itu dilelang dengan harga tidak sebagaimana mestinya. Ketika aset yang nunggak itu dilelang, perusahaan itu membeli aset tersebut dengan menggunakan perusahaan luar negeri," pungkasnya. (gil/jpnn)
"Praktek korupsi ini mengalami evolusi dari segi praktek dan tata cara. Dulu pungli dan manipulasi. Kecanggihan ini harus diantisipasi penegak hukum," ujar Abraham di Hotel Borobudur, Jakarta, Kamis (9/5).
Abraham mencontohkan hal tersebut dalam kasus penerbitan surat keterangan lunas beberapa obligor Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI).
Dalam kasus BLBI kata dia, ketika perusahaan dikatakan sudah tidak mampu, maka mereka wajib menyerahkan aset ke Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN).
"Perusahaan menyerahkan dan aset itu dilelang dengan harga tidak sebagaimana mestinya. Ketika aset yang nunggak itu dilelang, perusahaan itu membeli aset tersebut dengan menggunakan perusahaan luar negeri," pungkasnya. (gil/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... KPK Ngotot Sita Mobil di DPP PKS
Redaktur : Tim Redaksi