JAKARTA - Wakil Ketua DPR, Priyo Budi Santoso menyarankan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Abraham Samad tidak perlu meminta maaf kepada siapa pun terkait bocornya surat perintah penyidikkan (Sprindik) atas nama Anas Urbaningrum.
"Termasuk kepada pimpinan lainnya di KPK. Menurut saya dan saya sarankan tidak perlu minta maaf," kata Priyo Budi Santoso, di press room DPR, komplek Parlemen, Senayan Jakarta, Jumat (5/4).
Hal terpenting yang harus dimaknai oleh pimpinan KPK dalam konteks bocornya Sprindik adalah membangun kebersamaan untuk memberantas korupsi.
"Lebih baik mereka itu bergandengan-tangan memberantas korupsi," tegas politisi Partai Golkar itu.
Selain itu, terhadap penanganan bocornya Sprindik tersebut, Priyo juga menilai cara kerja Komite Etik KPK sudah kebablasan sehingga terkesan melecehkan Abraham Samad.
"Kemarin itu, Komite Etik KPK sudah kebablasan sehingga terkesan melecehkan Ketua KPK, Abraham Samad," imbuh Priyo Budi Santoso. (fas/jpnn)
"Termasuk kepada pimpinan lainnya di KPK. Menurut saya dan saya sarankan tidak perlu minta maaf," kata Priyo Budi Santoso, di press room DPR, komplek Parlemen, Senayan Jakarta, Jumat (5/4).
Hal terpenting yang harus dimaknai oleh pimpinan KPK dalam konteks bocornya Sprindik adalah membangun kebersamaan untuk memberantas korupsi.
"Lebih baik mereka itu bergandengan-tangan memberantas korupsi," tegas politisi Partai Golkar itu.
Selain itu, terhadap penanganan bocornya Sprindik tersebut, Priyo juga menilai cara kerja Komite Etik KPK sudah kebablasan sehingga terkesan melecehkan Abraham Samad.
"Kemarin itu, Komite Etik KPK sudah kebablasan sehingga terkesan melecehkan Ketua KPK, Abraham Samad," imbuh Priyo Budi Santoso. (fas/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Mentan Tak Mau Importir Daging Ilegal Masuk Daftar Hitam
Redaktur : Tim Redaksi