jpnn.com - Anggota Komisi I DPR RI Abraham Sridjaja meminta proses hukum dalam kasus penembakan 3 polisi oleh oknum TNI saat penggerebekan judi sabung ayam, di Way Kanan, Lampung dijalankan secara transparan.
"Penembakan ini merupakan tindakan keji. Saya mengecam keras pelaku penembakan dan mendesak agar proses hukum dijalankan secara tegas," ujar Abraham melalui keterangan di Jakarta, Jumat (21/3/2025).
BACA JUGA: Saksi Bilang Polisi Terima Setoran Sabung Ayam Way Kanan
Legislator Fraksi Partai Golkar itu mengapresiasi langkah cepat pimpinan TNI dan Polri dalam merespons insiden tersebut. Polda dan Kodam setempat juga telah berkoordinasi dan menjanjikan proses investigasi yang transparan serta penanganan kasus secara tuntas.
Pemerintah melalui Menko Polhukam juga telah meminta Panglima TNI dan Kapolri mengambil tindakan tegas, memastikan proses hukum berjalan transparan dengan hukuman terberat tanpa pandang bulu bagi pelaku.
BACA JUGA: 5 Bulan Indonesia di Tangan Prabowo: Efisiensi Anggaran, IHSG Anjlok hingga RUU TNI
Dari sisi TNI, katanya, Kodam II/Sriwijaya menegaskan komitmennya untuk tidak melindungi oknum yang bersalah dan akan menjatuhkan sanksi tegas sesuai hukum militer jika terbukti.
"Saya mengapresiasi TNI dan Polri yang bergerak cepat dan berkomitmen mengusut kasus ini secara terang-benderang," kata Abraham.
BACA JUGA: Ribuan Tentara Terimbas UU Baru TNI, Ditarik ke Barak Lagi atau Pensiun Sesuai Regulasi
Anggota DPR dapil 2 DKI itu mendesak dilakukannya investigasi yang transparan dan independen atas insiden ini. Dia meminta agar tidak ada fakta yang ditutup-tutupi dan proses hukum dilakukan secara profesional.
"Institusi TNI maupun Polri harus menunjukkan kepada publik bahwa tidak ada toleransi terhadap penyalahgunaan wewenang. Proses investigasi harus transparan, akuntabel, dan hasilnya disampaikan terbuka kepada masyarakat," ujar Abraham.
Abraham mengatakan DPR, khususnya Komisi I akan memonitor perkembangan kasus ini untuk memastikan akuntabilitas penegakan hukum terjaga.
Dia juga mengingatkan pentingnya menjaga soliditas dan sinergi antara TNI dan Polri pasca-insiden agar tidak berkembang menjadi gesekan antarlembaga.
Menurutnya, peristiwa ini adalah ulah oknum dan bukan mencerminkan kebijakan institusi TNI maupun Polri secara keseluruhan.
"TNI dan Polri adalah dua pilar utama keamanan negara yang harus selalu bahu-membahu. Saya yakin pimpinan kedua institusi ini sepakat bahwa kerja sama dan keharmonisan harus tetap dijaga," ujarnya.
Abraham mengapresiasi komunikasi intens antara jajaran Polri dan TNI di Lampung yang menunjukkan kekompakan dalam penanganan kasus ini. Dia menyerukan kepada seluruh personel di lapangan untuk tetap menjaga kekompakan, saling menahan diri, dan mengutamakan koordinasi.
"Jangan sampai insiden ini memecah belah hubungan TNI-Polri. Solidaritas dan sinergi harus makin diperkuat untuk mencegah hal-hal serupa terulang di kemudian hari," kata Abraham.
Dengan soliditas yang terjaga, dia optimistis TNI dan Polri dapat bersama-sama memulihkan kepercayaan masyarakat pasca-insiden dan terus menjalankan tugas masing-masing dalam menjaga keamanan dan ketertiban.
"Kami di Komisi I DPR RI akan terus mendorong terciptanya hubungan harmonis TNI-Polri dan perbaikan regulasi jika diperlukan, agar kejadian tragis seperti ini tidak terulang. Keamanan dan ketertiban negara adalah tanggung jawab kita bersama," kata Abraham Sridjaja.(fat/jpnn)
Video Terpopuler Hari ini:
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam