jpnn.com - WADI OSAJ – Agresi militan Negara Islam alias Islamic State (IS) sukses mengobarkan semangat bela negara kaum muda Iraq. Briyar Kamal salah seorang di antaranya. Mahasiswa Sulaimaniyah University itu rela menghabiskan libur musim panasnya untuk berperang bersama Peshmerga di wilayah utara Negeri Seribu Satu Malam itu.
”Jika negara ini membutuhkan, saya akan terus berperang. Hanya jika situasi (Iraq) sudah membaik, saya akan kembali ke kelas,” kata pemuda 24 tahun tersebut Kamis (27/8).
BACA JUGA: Galau, 186 Kru Malaysia Airlines Mundur
Kamal memang lebih memilih menyandang Kalashnikov ketimbang bergumul dengan buku dan menyelesaikan kuliah. Bagi mahasiswa cerdas itu, menghalau militan dari Iraq jauh lebih penting daripada menuntaskan studi.
Saat ini Kamal bertugas bersama Peshmerga di Kota Jalawla (Jalula), Provinsi Diyala. Sebelum turun ke medan perang, mahasiswa tingkat tiga fakultas ekonomi itu menerima pelatihan militer bersama pemuda Kurdi lainnya.
BACA JUGA: Pemimpin IMF Jalani Investigasi Korupsi
”Belajar bisa saya lakukan kapan saja. Tapi, dengan memerangi IS, saya membantu mengamankan dan memerdekakan negeri ini,” tandasnya.
Pemuda asal Kota Halabja, subjek serangan kimia mendiang Presiden Saddam Hussein pada 1989, tersebut rela hanya beristirahat empat jam tiap hari demi menghalau militan yang awalnya bernama Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) itu. Tapi, Kamal tidak sendirian. Letkol Mubarak Ali, salah seorang komandan Peshmerga, mengatakan bahwa pihaknya menerjunkan sekitar seribu personel di Jalawla. Sebagian di antaranya adalah pemuda dan mahasiswa seusia Kamal.
BACA JUGA: Bocah 9 Tahun Tembak Instruktur Menembak dengan Senjata Israel
Sejak sekitar dua pekan lalu Peshmerga mendapatkan bantuan dari militer Amerika Serikat (AS) dalam menghadapi IS. Pertempuran yang semula hanya terjadi tiap malam pun kini menjadi lebih sering.
Pagi, siang, dan malam Peshmerga terus memerangi IS dengan bantuan jet tempur Negeri Paman Sam. ”Sudah tiba saatnya bagi kami untuk merebut kembali apa yang menjadi hak kami,” seru Kamal.(AFP/hep/c9/tia)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Dokter di India Angkat Janin 36 Tahun
Redaktur : Tim Redaksi