Abu Bakar Ba'asyir Ikut Upacara HUT RI, Ponpes Ngruki Tak Anti-NKRI

Rabu, 17 Agustus 2022 – 12:04 WIB
Pendiri Pondok Pesantren (Ponpes) Al Mukmin Ngruki Ustaz Abu Bakar Ba'asyir (berkopiah putih) ikut berdoa pada upacara bendera dalam rangka HUT ke-77 RI di Sukoharjo, Jawa Tengah, Rabu (17/8). Foto: Romensy Agustino/JPNN.com

jpnn.com, SUKOHARJO - Suasana berbeda terlihat di Pondok Pesantren (Ponpes) Al Mukmin Ngruki, Sukoharjo, Jawa Tengah, Rabu (17/8).

Untuk pertama kali, pesantren yang didirikan Ustaz Abu Bakar Ba'asyir itu menggelar upacara hari ulang tahun (HUT) kemerdekaan Indonesia.

BACA JUGA: Akhirnya Akui Pancasila, Abu Bakar Baasyir: Dasarnya Tauhid

Menurut Ustaz Ba'asyir, sebelumnya tidak pernah ada upacara HUT RI di pesantren asuhannya.

"Baru kali ini, ya, sejak (Ponpes Al Mukmin) berdiri," katanya setelah mengikuti upacara.

BACA JUGA: 5 Berita Terpopuler: Komnas HAM Bongkar Banyak Fakta, Peringatan untuk Bu Risma, Ini Terjadi saat Abu Bakar Baasyir Pulang

Upacara bendera dimulai sekitar pukul 07.00 WIB di lapangan olahraga Pondok Ihwan atau asrama putra.

Ustaz Ba'asyir duduk di kursi deretan very important person (VIP) bersama Danrem 074/Warastratama, Kolonel Inf. Achiruddin, Dandim 072/Sukoharjo Letkol Czi Slamet Riyadi, dan Kapolres Sukoharjo AKBP Wahyu Nugroho Setyawan.

BACA JUGA: Gubernur DKI Selalu Ada, Masa Jabatan Anies yang Tinggal 2 Bulan

Bertindak sebagai inspektur pada upacara itu ialah Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendy.

Adapun ustaz muda lulusan Pesantren Ngruki, Muhajirin (19 tahun), menjadi pemimpin upacara.

Upacara HUT ke-77 RI di Ponpes Ngruki tidak jauh berbeda dari penyelenggaraan seremoni serupa di tempat lain. Tiga pengibar bendera mengerek Sang Merah Putih.

Setelah itu, upacara dilanjutkan dengan mengheningkan cipta, pembacaan teks Proklamasi dan Undang-Undang Dasar 1945, serta penyampaian amanat inspektur upacara.

Puluhan santri yang menjadi pasukan upacara diistirahatkan saat Muhadjir menyampaikan amanatnya.

Mantan menteri pendidikan dan kebudayaan itu dalam pidatonya menyampaikan banyak pesan, antara lain, pentingnya menjaga persatuan Indonesia di bawah naungan Pancasila, serta berupaya bangkit lebih kuat setelah pandemi corona.

"Kemerdekaan ini dapat dicapai berkat rahmat Allah Yang Mahakuasa. Karena itu, kita wajib menjaga dan mengisinya sesuai bidang dan tugas dan posisi di dalam masyarakat," kata Muhadjir.

Tokoh Muhammadiyah itu juga mengajak semua pihak sering bergaul dan bertukar pikiran karena Indonesia memiliki wilayah luas dengan budaya yang beragam.

"Makin banyak kita bersilaturahmi, makin kita menyadari betapa berbinekanya Indonesia ini," tuturnya.

Upacara ditutup dengan pembacaan doa dan lagu Andika Bhayangkari. Lagu karya Amir Pasaribu itu berisi tentang negara Pancasila yang mulia dan Bhinneka Tunggal Ika yang membawa kejayaan Indonesia.

Selanjutnya, Muhadjir menghampiri pemimpin upacara. Dia juga menyapa seluruh peserta upacara setelah menerima laporan bahwa kegiatan itu telah selesai dilaksanakan.

Direktur Ponpes Al Mukmin Ustaz Yahya mengatakan upacara itu dilakukan sebagai tanda pesantrennya tidak anti-NKRI.

"Biar dunia melihat kami bukan anti-NKRI, berita yang di luar, kan, begitu. Kami tidak mau," ucapnya.(mcr21/jpnn)


Redaktur : Tarmizi Hamdi
Reporter : Romensy Augustino

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler