jpnn.com - JOGJAKARTA - Gunung Merapi yang meletus pada pukul 04.00 WIB pagi tadi, Senin (18/11), mengeluarkan abu vulkanik setinggi kurang lebih 2000 kaki dan bergerak ke arah timur.
Menanggapi hal itu Kepala Pusat Komunikasi Publik Kementerian Perhubungan, Bambang S Ervan menjelaskan bahwa abu tersebut belum menganggu sejumlah bandara di Jogjakarta dan sekitarnya.
BACA JUGA: Gunung Merapi Keluarkan Asap Tebal Hingga 2.000 Meter
"Abu Merapi belum mengganggu operasional penerbangan di Bandara Adi Sucipto, Yogyakarta maupun Bandara Adi Sumarmo, Solo," ucap Bambang di Jakarta, Senin (18/11).
Karenanya Ditjen Perhubungan Udara, kata, Bambang akan terus melakukan pemantauan. "Kami akan segera melaporkan perkembangannya apabila ternyata abu dari letusan gunung Merapi mengganggu penerbangan," tegas dia.
BACA JUGA: Kawal Rombongan BNPB, Dua Polisi Terjatuh Dari Mobil
Peringatan yang sama juga akan dilakukan di Bandara Sumatera Utara, pasalnya pada Minggu (17/11) malam, Gunung Sinabung di Kabupaten Karo, Sumatera Utara, juga mengalami letusan yang menyemburkan abu vulkanik hingga ketinggian 25.000 kaki atau sekitar 8.000 meter yang bergerak ke arah barat.
Terkait meletusnya gunung Sinabung ini, Ditjen Perhubungan Udara telah mengeluarkan Astham pada pukul 07.15 WIB pagi ini. "Semua penerbangan diminta menghindari air route (rute penerbangan) tersebut. Jika ada perubahan situasi terkini, akan disampaikan kembali melalui Ashtam," imbuh Bambang.
BACA JUGA: Awan Panas Kembali Turun, Warga yang Mengungsi Sudah 6.155 Jiwa
Ashtam adalah sejenis notam (notice to airman) seri khusus dengan format tertentu yang berisi tentang perubahan aktivitas gunung berapi, erupsi dan awan abu yang berpotensi berpengaruh terhadap pengoperasian pesawat. (chi/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Usai Pemilukada, Calon dari PNS Aktif Lagi
Redaktur : Tim Redaksi