Abu Gunung Sinabung hingga Bandara Kualanamu

Sabtu, 27 Juni 2015 – 13:41 WIB
ANTISIPASI: Perempuan membagikan masker kepada warga Berastagi, Kabupaten Karo, Sumatera Utara. Abu vulkanis menghujani Kabupaten Karo dan dampaknya sampai pula ke Kabupaten Deli Serdang. (Beawiharta/Reuters)

jpnn.com - JAKARTA – Erupsi Gunung Sinabung di Kabupaten Karo, Sumatera Utara, belum bisa diprediksi kapan berhenti. Bahkan, kemarin (26/6) gunung setinggi 2.460 meter di atas permukaan laut itu mengeluarkan awan panas setinggi 2.500–3.000 meter.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Karo Subur Tambun menyampaikan, semburan awan panas terjadi dua kali. Guguran pertama terjadi pukul 08.55. Guguran kedua pukul 15.25. ”Tinggi kolom abu vulkanis mencapai 1 kilometer,” ungkapnya dalam pesan singkat Sabtu (26/6).

BACA JUGA: Tuding Ada Korupsi di Kuansing

Subur melanjutkan, guguran awan panas tersebut mengarah ke tenggara dan timur dari arah puncak. Akibatnya, kota-kota di sisi tersebut dihujani abu. Salah satunya Kota Berastagi. Kota wisata itu sudah beberapa kali diterpa abu Sinabung.

Menurut Subur, abu yang menghujani kota pariwisata tersebut cukup tebal. Jarak pandang pun hanya mencapai 200 meter. Warga telah diimbau untuk mengenakan masker demi alasan kesehatan. ”Meski masih batas normal untuk pernapasan, tapi kami tetap minta menggunakan masker,” katanya.

BACA JUGA: Yuddy Minta Kelulusan CPNS Berdasar TKD, Eh.. tak Langsung Dilaksanakan

Untuk mengurangi ketebalan abu yang menyelimuti Berastagi, BPBD Karo telah menyiram ruas-ruas jalan. Empat mobil pemadam kebakaran dikerahkan untuk membasahi kota tersebut.

Hujan abu juga melanda Bandara Internasional Kualanamu, Deli Serdang, Medan. Meski demikian, Direktur Utama PT Angkasa Pura (AP) II Budi Karya memastikan aktivitas di bandara tersebut masih berjalan normal.

BACA JUGA: PNS Batal Terima THR, Ini Alasannya

Budi menyampaikan, tidak ada laporan penundaan atau pembatalan penerbangan gara-gara hujan abu yang terjadi. ”Sampai hari ini tidak terganggu. Semalam ada abu, tapi sudah kami atasi tadi pagi. Penerbangan juga masih normal,” ujarnya saat ditemui di Jakarta kemarin.

Hingga saat ini, gunung api itu berstatus awas level 4. Warga pun dilarang beraktivitas hingga jarak 7 km dari puncak gunung. Warga yang bermukim di sekitar zona berbahaya telah diungsikan kembali. Mereka tersebar di sepuluh lokasi pengungsian.

Sementara itu, pemerintah terus berupaya mempercepat proses relokasi. Sebab, hingga kini baru sekitar 115 rumah di antara 370 rumah yang dibangun.

Targetnya, akhir Agustus seluruh pembangunan rampung. Dengan demikian, relokasi tahap awal terhadap 370 kepala keluarga dapat dilakukan. Rencananya mereka direlokasi ke daerah Siosar, Karo. (mia/c10/end)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Cewek Cantik Berhijab di KTP Jadi Pemandu Lagu di Karaoke, Eh... Ternyata Pakai Narkoba


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler