jpnn.com - MANILA - Pihak kepolisian Filipina tidak mau mengkonfirmasi apakah 10 WNI yang dibebaskan Abu Sayyaf setelah membayar uang tebusan atau tidak.
Namun selama ini Abu Sayyaf tidak pernah membebaskan orang yang diculiknya tanpa adanya uang tebusan.
BACA JUGA: Abu Sayyaf Serahkan 10 WNI saat Hujan Deras
Beberapa sumber menyebutkan bahwa uang tebusan sebesar 50 juta peso atau setara dengan Rp 14 miliar telah dibayar pada Jumat (29/4) lalu oleh pihak perusahaan Patria Maritime Lines.
Salah seorang pejabat militer yang tidak mau disebutkan namanya mengungkapkan bahwa komandan pemberontak Moro Islamic Liberation Front (MILF) yang telah menandatangani kesepakatan damai dengan pemerintah Filipina membantu proses negosiasi dengan Abu Sayyaf untuk pembebasan ini.
BACA JUGA: 10 Sandera Itu Diantar Orang Tak Dikenal ke Depan Rumah Gubernur
''Jika pembebasan besar-besaran ini ditukar dengan uang, mereka yang membayar sama saja dengan mendukung Abu Sayyaf. Uang tersebut akan digunakan untuk membeli lebih banyak senjata dan digunakan untuk mendanai mobilisasi kelompok kriminal ini,'' ujar Walikota Jolo Hussin Amin.
Selama ini uang hasil tebusan digunakan Abu Sayyaf untuk membeli kapal-kapal cepat yang canggih sehingga mereka sulit tertangkap. Persenjataan mereka juga terbilang sangat canggih. Uang ini juga dipakai untuk merekrut anggota.
BACA JUGA: Saat Melintasi Perairan Filipina, Kapal Perang TNI AL Tiba-tiba Gelap, Prajurit Siaga Tempur
Pada 25 April lalu Abu Sayyaf memenggal tahanan mereka yang berasal dari Kanada John Ridsdel setelah deadline untuk membayar tebusan sebesar 300 juta peso (Rp 84,1 juta) terlewati.
Kepalanya yang terpenggal ditaruh di karung dan kantong plastik sebelum akhirnya dibuang di depan Balai Kota Jolo.
Tubuhnya yang tanpa kepala ditemukan dua hari setelahnya di kota Talipao. Jenazahnya ini telah diserahkan ke kedutaan besar Kanada.
Saat ini Abu Sayyaf masih memiliki 13 sandera lagi. Sebanyak 4 orang diantaranya berasal dari Indonesia. Mereka diculik 1 April lalu di perairan Sempornah, Sabah, Malaysia dan dibawa ke Sulu.
Sejauh ini belum diketahui kondisi terbaru dari 4 orang warga Indonesia tersebut. Selain itu masih ada 4 warga Malaysia, dan masing-masing satu warga Belanda, Kanada, Norwegia, Jepang dan Filipina yang juga masih di tangan Abu Sayyaf.
Rencananya menteri luar negeri Filipina, Indoneisa, dan Malaysia akan bertemu di Jakarta pada minggu ini. Mereka akan mendiskusikan kerjasama untuk mengamankan rute pelayaran di perairan antara ketiga negara. (AFP/Reuters/PhilStar/Inquirer/sha/sam/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kapal Perang TNI AL Siaga Tempur Saat Melintasi Perairan Filipina
Redaktur : Tim Redaksi