jpnn.com, BANDUNG - Beredar video berdurasi empat menit memperlihatkan seorang pria yang murka karena sebagian lahan di kawasan Rancaupas, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, rusak disebabkan kegiatan motor trail hingga merusak tanaman Bunga Rawa (syngonathus flavidulus).
Pria yang diketahui bernama Supriatna alias Uprit itu menyebut bunga itu cukup langka karena hanya ada di dua lokasi di Jawa Barat.
BACA JUGA: Perempuan di Bandung Tewas Misterius di Rumahnya, Korban Pembunuhan?
Dia mengaku merupakan salah satu orang yang membudidayakan bunga itu di Rancaupas.
Untuk itu, dia pun menyesalkan terhadap adanya pihak yang memberikan izin terselenggaranya acara tersebut.
BACA JUGA: Srikandi Ganjar Jabar Menggelar Beauty Class untuk Milenial di Bandung
"Lihat nih dampaknya seperti ini, hancur," kata Uprit dalam video itu.
Saat dihubungi pada Rabu, Uprit mengaku sedang menanam ulang tanaman Bunga Rawa bersama berbagai pihak yang terlibat di lokasi yang rusak akibat kejadian itu.
BACA JUGA: Marah Letkol Yoga Febrianto Anak Buahnya Dianiaya Ormas Pemuda Pancasila
Menurutnya, acara yang merusak itu diikuti lebih dari 100 motor.
Dia mengatakan Bunga Rawa di Rancaupas itu tersebar di area 3-4 hektare.
"Yang terlindas itu sekitar 2.000 tanam, mah, ada," kata dia.
Untuk itu, dia berharap adanya kejadian itu bisa menjadi pembelajaran untuk melestarikan lingkungan, khususnya karena Bunga Rawa itu sangat langka sekali.
"Mudah-mudahan ini (Bunga Rawa), menjadi ikonnya Rancaupas," katanya.
Bupati Bandung Dadang Supriatna mengecam adanya kegiatan di kawasan wisata Kampung Cai Rancaupas yang merusak lingkungan.
Dia pun menegaskan pihaknya tidak pernah mendukung atau memberikan izin terhadap kegiatan yang merusak lingkungan.
Adapun sebagian lahan di Rancaupas itu diduga rusak karena adanya kegiatan motor trail pada Minggu (5/3), hingga menggerus jenis tanaman langka.
"Saya sangat menyayangkan dan mengecam keras kejadian ini," kata Dadang dalam keterangan di media sosialnya, Rabu.
Terkait adanya pencatutan logo Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bandung di acara itu, Dadang mengatakan pihaknya merasa dirugikan.
Karena, kata dia, pencatutan logo itu dilakukan tanpa izin oleh penyelenggara acara.
"Panitia dan pihak-pihak yang mendukung terselenggaranya acara ini harus bertanggung jawab atas kejadian ini," kata dia. (antara/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Terbongkar Kisah Asmara Kepsek-Siswi SMP Berujung Persetubuhan
Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti