JAKARTA---Para perwira di situation room Mabes Polri tampak sibuk kemarin. Ruangan di lantai dua gedung utama Mabes Polri itu memonitor perkembangan situasi keamanan di Nangroe Aceh Darusalam yang sedang mengadakan pilkada.
"Kita bersyukur semua berjalan aman dan baik," ujar Kadivhumas Polri Irjen Saud Usman Nasution kemarin. Laporan dari lapangan, di setiap tempat pemungutan suara (tps) tidak ada kejadian menonjol maupun ancaman teror.
Padahal, satu bulan sebelumnya, kondisi masih panas. "Selain pengamanan terbuka, kita juga lakukan pendekatan ke kelompok-kelompok di masyarakat," katanya.
Jika kondisi Aceh berjalan damai, tidak demikian dengan situasi Puncak jaya Papua yang juga sedang dalam tahapan pilkada. Bahkan, bandara Mulia, Puncak jaya masih ditutup untuk umum.
"Untuk penembakan pesawat Trigana di Papua, saat ini pelaku masih diidentifikasi," kata mantan Kadensus 88 Anti Teror mabes Polri ini. Tim dari Jayapura juga sudah berangkat ke lokasi.
Saud agak pesimistis penembakan itu terungkap dengan cepat. "Kita terganggu cuaca buruk juga," katanya. Medan yang berat dan hutan-hutan lebat menyulitkan pengejaran.
Dia menduga pelaku penembakan berasal dari organisasi tak dikenal yang sering melakukan teror di Puncak Jaya. Termasuk, melakukan pembunuhan terhadap Kapolsek AKP Dominggus Awes Oktober tahun lalu.
Alasan lain polisi kesulitan membekuk pelaku juga karena minim saksi. Dalam penembakan pesawat Trigana, saksi juga tak melihat arah tembakan. Juga dalam kasus penyerangan Kapolsek, tidak ada yang melihat langsung.
"Tapi, tetap kita kejar. Memang, penanganan kondisi di Puncak Jaya butuh perlakuan khusus,"kata jenderal bintang dua ini. Kapolda Papua Irjen (Pol) BL Tobing sudah memberikan laporan langsung pada Kapolri Jenderal Timur Pradopo. "Langkah-langkah pencegahan juga sudah disusun agar tidak ada peristiwa serupa," ujarnya.(rdl)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Cabup Tidak Terima Undangan Memilih
Redaktur : Tim Redaksi