BANDA ACEH-Wakil Ketua Komisi III DPR yang juga legislator asal daerah pemilihan Nanggroe Aceh Darussalam I, Nasir Djamil, menandaskan sejumlah penembakan misterius di Aceh akhir-akhir ini membuat situasi di Aceh seperti api dalam sekam. “Panasnya tidak ketahuan, tapi tahu-tahu muncul kejadian. Situasi di Aceh sejauh ini normal, tapi tetap harus diwaspadai,” tutur Nasir menggambarkan suasana di daerah asalnya itu, di Aula dinas Pendidikan Aceh, Selasa (3/1).
Politisi PKS itu meminta Polri untuk segera menangkap pelaku sejumlah peristiwa penembakan di Aceh marak terjadi belakangan ini. “Mudah-mudahan segera ditangkap pelakunya, agar masyarakat tahu apa yang sebenarnya terjadi,” kata Nasir
Ia meminta Kapolri untuk tidak menyederhanakan masalah di Aceh. Ia berharap Kapolri membedakan penanganan masalah di Aceh dengan di daerah-daerah lain yang relatif lebih ‘aman’.
“Setiap kejadian harus dimaknai dengan daerah-daerah yang aman atau yang tidak pernah mengalami konflik bersenjata. Jadi, kalau ada kejadian di Papua, Aceh, atau Ambon, tentu penyikapannya harus berbeda,” ujar Nasir.
Pada kesempatan itu Nasir Djamil menandaskan peristiwa rentetan penembakan membabi buta dan menelan korban jiwa di Aceh membuktikan kinerja Polri lemah. “Waktu itu kita bangga Polisi bisa menangkap pelaku teroris kurang dari 24 jam. Tapi kenapa hal seperti ini polisi terlihat ‘letoi’ tidak berdaya” kata Nasir Djamil.
Dia melanjutkan, pihaknya di komisi III yang membidangi persoalan hukum dan perundang – undangan, hak asasi manusia dan keamanan, sudah sedari awal menyampaikan kalau Polisi tidak mampu menemukan dan menangkap siapa pelaku penembakan, maka akan terus merembet dan itu terbukti sekarang.
Menurutnya, kalau saja saat itu, Polri di Aceh dapat menemukan siapa pelaku penembakan yang menewaskan Saiful alias Cage, mantan Panglima GAM wilayah Bate Iliek, tentu semua kejadian sekarang dapat diantisipasi dan jaringan – jaringan yang ada dapat terdeteksi. Namun lantaran, Polisi tidak dapat mengungkap, menangkap dan mengetahui motif kejadian, maka akhirnya peristiwa penembakan misterius makin merembet. “Saya perkirakan, jika Polisi tidak bergerak cepat maka akan merembet ke daerah - daerah lain di Aceh, bukan saja di Pantai Utara, bisa juga ke Pantai Barat Selatan” tandasnya.
Imbas dari rentetan peristiwa penembakan di Aceh, kata Politisi PKS ini, membuat masyarakat menjadi was – was, bahkan dirinya mendapatkan informasi kalau suku lain yang ada di Aceh dan bekerja di sejumlah perkebunan baik swasta maupun negeri resah dengan kejadian belakangan.
Sementara itu Ketua KNPI Aceh Timur, Iskandar Usman Al-Farlaky, SHI, menghimbau semua pihak untuk tidak memberi pernyataan terkait aksi penembakan di Aceh. Diharapkan pernyataan tidak malah membawa dan mengiring Aceh ke pusaran konflik baru.
“Janganlah ada pihak- pihak yang mencoba menggiring Aceh masuk dalam wilayah pusaran konflik baru,” demikian ungkapnya. (slm/ris)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Dikado 1200 Sandal Jepit, Polri Santai
Redaktur : Tim Redaksi