Aceh Singkil Mencekam, Satu Ditembak, Satu Ditombak

Rabu, 14 Oktober 2015 – 06:03 WIB
Gereja di Desa Suka Makmur Kecamatan Gunung Meriah, Aceh Singkil dibakar. Foto: Kaya Alim/Rakyat Aceh

jpnn.com - SINGKIL – Kerusuhan berdarah terjadi di Desa Suka Makmur Kecamatan Gunung Meriah, Aceh Singkil, Selasa (13/10). Satu gereja dibakar, dua warga tewas dalam bentrokan itu.

Bentrokan ditenggarai karena dipicu amarah warga setempat, yang sudah protes ke pemda setempat terkait keberadaan undung-undung (gereja) yang dinilai melanggar aturan dan perjanjian yang telah disepakati sebelumnya. Namun, pemda belum juga bersikap.

BACA JUGA: Begini Kronologis Penemuan Fransiskus, Terendam 52 Jam di Danau Toba Masih Hidup

Kapolda Aceh Irjen Husein Hamidi tidak menampik pemicu bentrok. Disebutkan, analisa awal bentrokan tersebut berawal dari protes masyarakat terhadap pendirian gereja di sana.

Sementara, menurutnya, protes warga tak segera ditanggapi oleh pemerintah setempat. ”Ya kita sayangkan Pemda setempat tak segera respon atas tuntutan warga,” ujar Husein Hamidi kemarin.

BACA JUGA: Cegah Massa dari Luar, Perbatasan Aceh Singkil Dijaga Ketat

Mengenai jumlah korban, disebutkan yang tewas dua orang. “Korban tewas dua orang, serta empat luka berat,” ujar Kapolda.

Korban meninggal diketahui bernama Samsul (25) warga Kampong Belusema Kecamatan Suro, Aceh Singkil. Sedangkan satu korban, belum diketahui namanya, warga Desa Tanjung Emas Kecamatan Simpang Kanan. Dia dikabarkan meninggal setelah dirawat di rumah sakit karena mengalami luka berat. Korban luka berat lainnya dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah Aceh Singkil.

BACA JUGA: Plisss Di Share Ya... Dua Siswi SMK Dilaporkan Hilang, Siapa Tahu Ketemu, Ini Fotonya

Informasi yang dihimpun Rakyat Aceh (Jawa Pos Group) dari beberapa sumber, korban bernama Samsul mengalami luka tembak di bagian kening. Sementara satu korban meninggal di rumah sakit terkena tusukan tombak.

Usai bentrok, sepanjang jalan lintas Singkil Kecamatan Suro terlihat sepi seperti kota mati dan hampir semua pintu rumah warga tertutup. Hanya terlihat beberapa warga berkumpul di pinggir jalan. Sementara dari aparat keamanan baik polisi dan TNI tetap bersiaga di pinggir jalan untuk mengantisipasi terjadinya bentrok susulan.

Kapolda Aceh Irjen Husein Hamidi mengaku memang memerintahkan anak buahnya melakukan pengetatan pengamanan lokasi guna mencegah tindak kekerasan berlanjut.

Petugas keamanan sudah mengamankan gereja, juga melakukan penyekatan terhadap gerakan massa. Sekaligus melakukan penyisiran dan pengejaran para pelaku penembakan.

“Juga ada beberapa kompi pasukan Polri di sana dari Polres Gayo Lues, Aceh Selatan dan Abdya untuk bergeser ke sana,” ujar perwira tinggi bintang dua ini. (lim/sam/jpnn)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... BACA! Uraian Kapolri soal Peristiwa Bentrok Aceh Singkil


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler