BACA! Uraian Kapolri soal Peristiwa Bentrok Aceh Singkil

Rabu, 14 Oktober 2015 – 00:53 WIB
Kapolri Jenderal Badrodin Haiti. Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com - JAKARTA - Bentrok antarkelompok massa pecah di Desa Dangguran, Kecamatan Simpang Kanan, Aceh Singkil, Selasa (13/10) sekitar pukul 12.00. Satu korban tewas. Empat lainnya termasuk seorang anggota TNI, Praka S mengalami luka.

Bentrok ini diduga dipicu aksi sekelompok massa yang mencoba melakukan perusakan terhadap gereja yang dianggapnya tak memiliki izin. Satu gereja dibakar. Kepala Polri Jenderal Badrodin Haiti menyesalkan penyelesaian masalah itu dengan cara kekerasan dan pembakaran.

BACA JUGA: Biadab! Istri Meninggal, Anak jadi Pelampiasan Nafsu

“Persoalan ini sebenarnya sudah empat bulan lalu. Oleh karena itu saya sesalkan penyelesaian dengan cara pembakaran,” kata Haiti saat jumpa pers di rumah dinas Kapolri, Jalan Pattimura, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa (13/10) malam.

Kapolri menegaskan, upaya penegakan hukum akan dilakukan. Menurut dia, sampai sejauh ini sudah 20 orang yang ditangkap. “Namun, masih didalami apakah yang ditangkap ini benar-benar terlibat bentrokan,” kata Haiti lagi.

BACA JUGA: Bentrok Pecah di Aceh, 20 Orang Diamankan, 1 Tewas

Haiti menjelaskan, sebelumnya sudah ada kesepakatan antara pemerintah daerah setempat dengan masyarakat terkait adanya 21 gereja yang dianggap bermasalah karena tak memiliki izin. Atas desakan masyarakat, maka pemda berjanji akan menertibkan dan melakukan pembongkaran. 

“Tadi malam sudah ada pembicaraan dan kesepakatan antara pemda dengan masyarakat, di mana kesepakatan itu di antaranya untuk pembongkaran yang akan dilakukan 19 Oktober 2015,” katanya.

BACA JUGA: Bupati Macho Ini Dilaporkan Berzina, dengan Penyanyi Dangdut Lagi...

Nah, kata Haiti, ternyata kelompok masyarakat yang melakukan pembakaran itu tidak mengakui perwakilan masyarakat yang membuat kesepakatan dengan pemda kemarin malam tersebut.

Menurut dia, massa yang berjumlah 500 hingga 700 orang itu kemudian berkumpul sekitar pukul 8.00 pagi di sebuah masjid di Simpang Kanan, Singkil. Sekitar pukul 10.00, mereka bergerak menuju Tugu Simpang Kanan, namun berhasil diadang oleh pasukan Polri dan TNI. 

Namun, kata dia, massa kemudian menuju rumah Ibadah GKHI di Desa Suka Makmur, Kecamatan Gunung Meriah. 

Haiti menegaskan, di tiap-tiap gereja sudah dilakukan pengamanan oleh Polri dibantu TNI. “Karena objeknya banyak hanya diamankan sekitar 20 orang, sedangkan massa jumlahnya 500 orang. Mereka kemudian sudah ada yang menyebar dengan sepeda motor menuju gereja dan melakukan pembakaran,” kata Haiti.

Setelah membakar gereja Desa Suka Makmur, massa kemudian bergerak Desa Dangguran. Di sini, massa yang membakar gereja di Desa Suka Makmur dihalang oleh massa yang menjaga gereja. Bentrok pun tak terhindarkan. “Di sana terjadi bentrok dengan warga yang menjaga gereja tadi. Di situ terjadi korban,” katanya. (boy/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Ini Wajah-wajah Polisi yang Diduga Menerima Uang dari Kades Hariyono, Tertunduk Lesu


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler