Aceng Pasrahkan Nasib ke Wakil Rakyat

Kamis, 20 Desember 2012 – 05:54 WIB
Bupati Garut Aceng HM Fikri. Foto: SEPTIANJAR MUHARAM/RADAR BANDUNG
GARUT - Bupati Garut Aceng HM Fikri mengaku pasrah, lapang dada dan menerima semua kritikan dan cacian yang ditujukan kepada dirinya. Bahkan, jika kelak dirinya harus dicopot dari jabatannya pun, ia mengaku tidak akan menyerang balik DPRD Garut dengan membeberkan kejelekan DPRD Garut.

Terkait maraknya aksi unjukrasa saat ini, Aceng pun melihat hal tersebut sebagai bentuk kewajaran. Namun, dirinya berharap agar aksi yang dilakukan tetap mengindahkan aturan yang ada jangan sampai aksi anarkis dengan melakukan pengrusakan. "Mari kita sama-sama junjung tinggi supremasi hukum," katanya.

Aceng juga berharap, publik bisa mempercayakan masalah ini sepenuhnya kepada DPRD Garut. Karena, saat ini masalahnya sudah masuk dalam ranah DPRD yang saat ini telah menempuh langkah-langkah termasuk menggelar rapat paripurna.

Menurut Aceng, rapat paripurna terbatas yang digelar hari ini, ada hal yang harus diluruskan, saat ini opini masyarakat menilai paripurna kali ini adalah penentuan pemberhentian dirinya. Padahal, hari ini menurutnya baru sebatas laporan pansus kepada DPRD yang selanjutnya akan diserahkan kepada fraksi-fraksi yang ada di DPRD.

Aceng pun mengaku akan sepenuhnya menyerahkan prosesnya kepada DPRD. Karena, menurutnya ini telah menjadi ranah DPRD. Sebagai warga negara, dirinya akan senantiasa mematuhi aturan hukum yang berlaku dan taat kepada aturan yang telah ditetapkan.

"Kalau hasilnya saya dinyatakan bersalah, maka acarakan saya. Kalau kesalahan saya itu masuk kategori kriminal atau pidana, maka acarakan saya dengan hukum pidana. Tapi kalau saya dinyatakan bersalah secara perdata, maka acarakan saya secara perdata pula," jelasnya.

Lebih jauh Aceng mengatakan, kalau dirinya dinyatakan telah melanggar etika, mungkin selama ini dirinya telah mendapatkan sanksi moral dari masyarakat.

Sekalipun dirinya punya hak membela diri, tapi dia menerima dan tidak akan melakukan perlawanan apapun. Ia mengaku sadar sehingga ia akan menerima segala kritikan maupun cacian dengan pasrah dan lapang dada.

Ia juga mengungkapkan kalau dirinya tidak akan membeberkan kejelekan pihak DPRD bila para wakil rakyat ini memutuskan proses pencopotan dirinya. Hal tersebut diungkapkannya setelah ia merasakan dihujat dan dijelek-jelekkan oleh massa pendemo.

"Saya tidak akan membeberkan kejelekan pihak DPRD Garut. Saya merasakan bagaimana rasanya dijelek-jelekan oleh orang yang tidak suka," ungkapnya.

Ia pun mengimbau agar masyarakat pendukungnya untuk bisa menahan diri dan tidak terpancing oleh aksi demonstrasi saat ini. Ia berharap, pada agenda penyampaian sikap fraksi di Gedung DPRD Kabupaten Garut Jumat (21/12/2012) mendatang bisa berlangsung kondusif.

"Saya benar-benar menyerahkan pada DPRD. Ini ranah mereka yang diatur undang-undang dan hukum. Sebagai warga negara yang baik, kita harus hargai dan hormati hukum. Bila saya dinyatakan salah oleh DPRD nanti, ya sudah mau bagaimana lagi," ungkapnya. (igo)




BACA ARTIKEL LAINNYA... Tahuna Alami Kelangkaan BBM

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler