ACRN Conference Kembali Digelar, Pacu Inovasi Layanan Jasa Keuangan

Jumat, 14 Juli 2023 – 23:58 WIB
Direktur Utama Pefindo Biro Kredit IdSore, Yohanes Arts Abimanyu saat ditemui di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis (13/7). Foto: Romaida/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Asia Credit Reporting Network (ACRN) Conference kembali digelar untuk ke empat kalinya, di Jakarta pada Kamis (13/7) lalu.

ACRN adalah organisasi industri pelaporan kredit di Asia yang anggotanya terdiri dari lembaga penyedia infrastruktur pelaporan kredit dari sembilan negara, termasuk Pefindo Biro Kredit IdScore yang mewakili Indonesia.

BACA JUGA: Aplikasi Jack Hadirkan Revolusi Proses Keuangan dengan Teknologi AI

Acara yang diselenggarakan oleh Pefindo Biro Kredit IdSore ini bertema Unlocking the Power of Credit Reporting: Enhancing Innovative Financial Services.

The 4th Asia Credit Reporting Network (ACRN) Conference kali ini berfokus pada topik tentang peningkatan pemahaman peran laporan kredit.

BACA JUGA: Tuan Guru Sahabat Ganjar Beri Pelatihan Cara Mengelola Keuangan di Serdang Bedagai

Terutama dalam memacu inovasi layanan keuangan dan mencari solusi atas tantangan yang dihadapi.

ACRN berperan besar dalam memajukan industri pelaporan kredit dengan fokus pada isu-isu terkini.

BACA JUGA: BPK Apresiasi Upaya Kemensos Kelola Laporan Keuangan Hingga Meraih Predikat WTP

Direktur Utama Pefindo Biro Kredit IdSore, Yohanes Arts Abimanyu mengatakan ACRN membantu anggotanya mengambil langkah proaktif dalam menghadapi perubahan lingkungan yang terus berkembang.

"Inovasi lembaga keuangan dapat lebih kreatif dan leluasa dengan pemahaman mendalam tentang profil nasabah dan risikonya yang ada di laporan kredit historis" ungkap Abimanyu saat ditemui di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis (13/7).

Dia menjelaskan dengan menggali infomasi dari laporan kredit, penyedia layanan keuangan dapat mendalami karakter, kelayakan kredit dan profil risiko calon debitur dengan lebih akurat.

Sebab, informasi tersebut didapat berdasarkan preferensi risiko dan jenis layanan yang konsumen miliki, seperti keuangan digital, fintech, atau urun dana.

Hal ini memungkinkan perusahaan kredit mengembangkan inovasi target segmen tertentu, solusi keuangan sesuai kebutuhan, atau memperkenalkan model peminjaman baru.

Abimanyu juga menerangkan pemanfaatan laporan kredit mampu meningkatkan kemampuan deteksi dan pencegahan fraud di sektor layanan keuangan.

Hal ini tentu akan memperkuat aspek keamanan dan melindungi lembaga keuangan dari adanya risiko transaksi ilegal.

“Akses informasi kredit yang komprehensif dari sumber terpercaya memungkinkan inovasi lembaga keuangan lebih mudah diwujudkan untuk mendukung pengembangan strategi bisnis ke depan," tuturnya. (mcr31/jpnn)


Redaktur : M. Adil Syarif
Reporter : Romaida Uswatun Hasanah

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler