ACT International: Murid Indonesia Lebih Kuat dalam Matematika dan Sains

Sabtu, 15 Februari 2020 – 20:35 WIB
Vice President ACT International Simmy Ziv-el bersama Business Development Manager ACT Indonesia Sella Tantoso. Foto: source for JPNN.com

jpnn.com, SURABAYA - Mengukur kesiapan siswa sekolah menengah sebelum melanjutkan studi di bangku perkuliahan menjadi hal penting. Ada beragam tes yang bisa diikuti agar siswa bisa masuk institusi pendidikan, terutama universitas di luar negeri seperti di Amerika Serikat dan belahan dunia lainnya.

"ACT test salah satunya. Tes ini untuk masuk universitas di Amerika, tetapi sekarang seluruh dunia sudah menerima. Di Amerika lebih 50 persen murid itu mengambil ACT Test. Bobotnya sama dengan tes sejenis untuk bisa masuk universitas," kata Vice President ACT Internasional Simmy Ziv-el, di Surabaya, Sabtu (15/2).

BACA JUGA: Pertama di Indonesia, Kompetisi Matematika Secara Online

Dia menjelaskan, ada beberapa bidang mata pelajaran yang diuji dalam tes ini, yakni kemampuan bahasa Inggris, matematika, sains, reading hingga writing.

"Semua ada bobot masing-masing. Dengan ACT test ini bisa melamar di banyak universitas, jadi lebih berguna ke luar negeri tidak hanya di Amerika, tetapi bisa di Australia dan negara lainnya. Ini tesnya dalam bahasa Inggris," terangnya.

BACA JUGA: Pakai Bahasa Inggris, Pelajaran Matematika, Kimia, Fisika, Lebih Mudah Dipahami Siswa

Menurut Simmy masyarakat Indonesia lebih dominan dalam matematika dan sains dan itu makin memudahkan untuk bisa berkuliah di luar negeri. "Murid Indonesia lebih kuat dalam matematika, IPS dan IPA jadi lebih berguna ke luar negeri," paparnya.

ACT kata Simmy juga bekerja sama dengan universitas lokal dalam menerima murid. Total ada 25 universitas, semua tersebar di beberapa daerah termasuk Surabaya. "Di Surabaya ada Widya Mandala dan UK Petra, di Jakarta juga ada," paparnya.

BACA JUGA: Manchester City akan Ditendang ke League Two, Kasta Keempat di Liga Inggris

Simmy menyebut dari hasil tes dari ACT pihak universitas akan meninjau hasil tes ini bersamaan dengan nilai rata-rata SMA, latar belakang pendidikan, surat rekomendasi dari guru atau mentor, kegiatan ekstrakurikuler, wawancara, dan esai pribadi.

"Makin tinggi hasil ACT siswa, akan meningkatkan kesempatan masuk ke universitas yang dituju," paparnya.

Program-program ACT ini didasarkan pada penelitian selama 60 tahun sehingga memungkinkan lifelong learning atau proses pembelajaran seumur hidup di sekolah dan di pekerjaan di seluruh dunia.

Adanya dua program pendidikan di Indonesia yakni ada ACT-Global Assessment Certificate (ACT-GAC) yang merupakan program persiapan universitas yang diakui secara internasional untuk siswa yang bahasa pertamanya bukan bahasa Inggris dan ACT-English Proficiency Program (ACT-EPP). (*/adk/jpnn)


Redaktur & Reporter : Adek

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler