''Operasional sehari-hari saja sudah sulit
BACA JUGA: Gereja Kebanjiran, Misa Natal di GOR
Tidak mungkin kami memaksakan pembangunan yang memakan dana besar,'' kata Kepala Dinas Penerangan TNI-AD Brigjen Christian Zebua di Jakarta, Jumat (26/12).Rencana awal, status Korem 121/Alambhana Wanawwai akan ditingkatkan menjadi kodam pada 2010
BACA JUGA: MK Dilapori Kasus Kematian Aktifis
Sebuah kodam setidaknya membutuhkan 1.200 personel.Selama ini, Kodam VI/Tanjungpura membawahkan seluruh teritorial Kalimantan
BACA JUGA: Tegang dan Rusuh di Kerinci
Sementara itu, Kodam Tanjungpura tetap membawahkan Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, dan Kalimantan Tengah.Christian mengaku, penambahan satu kodam di Kalimantan masuk dalam rencana strategis hingga 2014Dalam rencana juga diproyeksikan pembangunan markas brigade di Bontang serta SangattaKemudian, di Kalimantan Tengah akan ada dua batalyon baru.
Alasan TNI-AD pun realistisYakni, perbatasan langsung dengan Malaysia di Kalimantan sangat luas, mencapai 2004 kilometer''Tujuannya, mengatasi kerawanan yang berpotensi muncul,'' tegasnya.
Kerawanan itu, antara lain, konflik perbatasan, sasaran eksploitasi kekayaan alam, praktik pembalakan hutan secara liar, perdagangan gelap, penyelundupan, perdagangan manusia, infiltrasi, sabotase, serta kegiatan intelijen asing.
Jenderal berbintang satu asal Pulau Nias, Sumatera Utara, itu menjelaskan, TNI-AD tidak memaksakan jika dana pengembangan satuan tersebut belum memadai''Kami sadar penuh kondisi bangsa yang prihatin saat ini,'' katanyaBerapa pun anggaran dari pemerintah, matra darat akan mengoptimalkan operasi perbatasan yang ada.
Saat ini, hanya ada 32 pos penjagaan di sepanjang perbatasan RI-MalaysiaEmpat di antaranya merupakan pos gabunganSelama ini, Indonesia baru memiliki dua pos lintas batas, yakni Entikong dan SimanggarisSedangkan Malaysia telah memiliki tiga, yakni di Biawak, Lubuk Antu, dan Seliku.(rdl/nw)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Korban Pencabulan Lapor ke Mabes Polri
Redaktur : Tim Redaksi