Korban Pencabulan Lapor ke Mabes Polri

Selasa, 23 Desember 2008 – 17:52 WIB
JAKARTA-Usai melayangkan laporannya kepada melapor kepada Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) dan Depdiknas, korban pencabulan pria berinisial AHM asal Selembung Desa Dukuh Senti Kabupaten Pati Jawa Tengah kembali mengadu kepada Mabes PolriMereka diterima langsung oleh penyidik Bareskrim Mabes Polri

BACA JUGA: Pendiri SMK Diduga Cabuli 21 Siswa

"Saat ini kita melaporkan lima anak yang selama ini menjadi korban tindak kekerasan di SMK Telkom, kita bawa 5 anak saja karena tidak bisa masuk semua," ujar kata Direktur LBH Advokasi Nasional Maskuri yang datang mendampingi para korban di Mabes Polri, Jl Trunojoyo, Jakarta Selatan, Selasa (23/12).

jpnn.com - Dari pantauan JPNN, sekitar 5 anak usia belasan tahun yang tak lain korban pencabulan menutup wajahnya dengan saputangan dan langsung memasuki ruang penyidik Bareskrim Mabes Polri

Bahkan saat ditanya bagaimana perlakuan AHM, korban ini pun hanya tertunduk dan enggan mengeluarkan kata-kata saat ditanya wartawan

BACA JUGA: Sidang Pilkada Palas, KPUD Tapsel Pecah

Dalam kesempatan itu pula Maskuri menjelaskan sebelumnya para korban belum ada yang berani melapor ke polisi

Bahkan kepolisian daerah setempat juga belum menerima laporan ini

BACA JUGA: KPUD Tapsel Juga Bermasalah

"Belum kami laporkan kepada polisis Pati, kami langsung ke Mabes Polri," kata Maskuri sembari menegaskan untuk bukti, selain kesaksian para korban juga ada gambar motor dibakar Maskuri mengaku ia juga membawa bukti handycam yang konon pelaku gemar merekam gambar pada saat ia melakukan pencabulanNamun memori dalam handycam tersebut pasalnya telah dihapus"Handycamnya ada pada kita tapi gambarnya sudah dihapusNanti kita berikan pada penyidik, siapa tahu penyidik punya alat yang bisa memunculkan gambar tersebut," jelas Maskuri. Untuk sementara, jumlah korban yang sudah didata berjumlah 21 siswa dan 8 guruBerdasarkan pengakuan para korban, perlakuan tidak manusiawi itu sudah diterima sejak 2004"Para guru yang menjadi korban adalah mereka yang dikeluarkan karena berani membela para siswa melaporkan perbuatan AHM," ujarnyaSelain menyodomi para siswanya, pelaku juga menyuruh siswa menyodomi temannya atau ditelanjangi,," kata MaskuriDari pengakuan para korban, lanjut Maskuri, pelaku melakukan pencabulan itu dengan alasan salah satu cara ritual yang diyakininya agar kelak kehidupan para siswanya bisa sukses dan banyak rezeki. (rie/JPNN)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Sengketa Pilkada Dairi Mirip Taput


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler