jpnn.com, SURABAYA - Imunisasi human papillomavirus (HPV) belum bisa 100 persen diberikan untuk warga di Surabaya. Masih ada 1.308 warga yang belum tervaksinasi.
Sasaran vaksinasi tersebut adalah siswi kelas V dan VI. Target total vaksinasi adalah 42.894 orang.
BACA JUGA: Fakta Mengejutkan Seputar Sistem Kekebalan Tubuh
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya drg Febria Rachmanita menyatakan, ada siswi yang belum mendapatkan imunisasi itu karena tidak bersedia.
''Ada juga siswi yang tidak berangkat sekolah atau sakit saat pelaksanaan imunisasi,'' tuturnya.
BACA JUGA: Target Negara OKI, 5 Tahun Lagi Makin Banyak Vaksin Halal
Dia menjelaskan, vaksinasi HPV dilangsungkan dua kali. Pertama pada kelas V. Kedua saat kelas VI. Siswi yang belum mendapatkan imunisasi saat kelas V akan diberikan tahun ini ketika kelas VI.
''Kalau kelas V tidak mendapat vaksin, lalu kelas VI dapat vaksin, ketika SMP sudah tidak mendapat vaksin lagi,'' kata Feni, sapaan Febria Rachmanita.
BACA JUGA: Kepala BPOM: Hanya 7 Negara OKI Mampu Produksi Vaksin
Menurut dia, vaksinasi HPV terbaik saat perempuan berumur 9-12 tahun. Namun, bukan berarti yang dua kali vaksin bisa lebih kebal daripada yang sekali.
Feni memaparkan, pelaksanaan imunisasi HPV dilaksanakan sejak 2015. Setiap tahun imunisasi tersebut dilaksanakan sekitar Oktober. Vaksin itu berfungsi untuk mencegah dan menurunkan angka kasus kanker serviks.
Selain imunisasi HPV, pencegahan kanker dilakukan melalui program deteksi dini. Yaitu, program tes inspeksi visual asetat (IVA).
Deteksi tersebut dilakukan bidan di puskesmas. ''IVA sudah kami sediakan gratis di puskesmas,'' ucap Feni.
Meski demikian, dia menyayangkan minimnya kesadaran masyarakat untuk melakukan deteksi dini. ''Sosialisasi pencegahan kanker serviks rutin kami lakukan.
Namun, kami tidak bisa memaksa masyarakat untuk tes IVA,'' katanya. Jika ada perempuan dewasa yang menginginkan vaksinasi HPV, bisa melakukannya di rumah sakit secara pribadi. (ika/c15/eko/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kepala BPOM: Banyak Negara Impor Vaksin Produk Indonesia
Redaktur & Reporter : Natalia