Ada 300 Laporan KDRT di Jabar, Istri Kang Emil Minta Korban Bersuara

Jumat, 26 November 2021 – 18:16 WIB
Istri Gubernur Jawa Barat Atalia Praratya Ridwan Kamil saat menyambangi keluarga Sarah di Kampung Munjul, Desa Sukamaju, Kabupaten Cianjur, Kamis (25/11). (Tim Humas Pemprov Jabar)

jpnn.com, BANDUNG - Kasus kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) yang terjadi di Kabupaten Cianjur, beberapa waktu silam, menjadi catatan kelam permasalahan KDRT di Jabar. 

Menurut laporan dari Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Jabar, pada 2020 ada 300 laporan KDRT. 

BACA JUGA: Kabur Sejak 2019, Pelaku KDRT Akhirnya Diringkus, Suami Sadis

Kasus yang dilaporkan pun beragam, baik bersifat internal pribadi ataupun yang ketakutan untuk melapor. 

Istri Gubernur Jawa Barat Atalia Praratya Ridwan Kamil menyebut kasus KDRT bila tidak ditangani secara serius maka bisa menjadi fenomena gunung es. 

BACA JUGA: Chan Yung Ching Mantan Suami Valencya Dituntut Hukuman Sebegini atas Kasus KDRT, Tuh Orangnya

"Tetapi ini memang kondisi yang terjadi dan yang perlu kita ketahui adalah kondisi KDRT ini adalah seperti fenomena gunung es, bahwa di Jabar sendiri ada 300 (kasus) di tahun 2020 yang mereka melapor," kata Atalia melalui keterangan tertulis yang dikutip, Jum'at (26/11).

Menurut Atalia, korban yang tidak melapor, kebanyakan menganggap kalau masalah yang dialami itu adalah urusan internal, sehingga tidak pantas disebarkan atau rasa takut. 

BACA JUGA: Korban KDRT Akan Mendapat Pembayaran dari Pemerintah Australia Hingga 5.000 Dolar

"Oleh karenanya momentum ini saya kira harus jadi pembuka mata semua, supaya kejadian ini tidak bisa terjadi lagi di masa yang akan datang," sambungnya. 

Saat ini Pemprov Jabar melalui DP3AKB terus mengedukasi ke 27 kabupaten/kota hingga pelosok desa terkait keluarga. 

Dia mengatakan apabila ada peristiwa KDRT, warga bisa melaporkan melalui hotline 129 untuk membantu menyelesaikan masalahnya. 

"Sebetulnya kami ini secara berjejaring hanya belum merata ke semua kabupaten/kota sudah punya satgas KDRT di tingkat desa bahkan, tapi kami akan coba kuatkan lagi dengan DP3AKB Cianjur supaya memang betul-betul ketika ada kasus seperti ini mereka tahu harus lapor ke mana," jelasnya. 

Pada Kamis (25/11), Atalia menyambangi keluarga Sarah warga Desa Sukamaju, Kecamatan Cianjur, Kabupaten Cianjur yang meninggal disiram air keras oleh suaminya Abdul Latif, seorang warga negara Arab Saudi. 

Menurut Atalia, kejadian nahas yang menimpa Sarah harus menjadi pelajaran bagi semua pihak. 

Oleh karenanya ia mengajak berbagai stakeholder dimulai dari Polri, TNI hingga dinas terkait dan masyarakat setempat bahu membahu melaporkan apabila ada KDRT. 

"Saya hari ini (Kamis) takziah ke keluarga besarnya Sarah, saya merasa prihatin terhadap kejadian ini. Tentu kejadian ini adalah kejadian yang harus menjadi pembuka mata semuanya agar kejadian lain tidak boleh ada lagi di masa yang akan datang," pungkasnya. (mcr27/jpnn)


Redaktur : Natalia
Reporter : Nur Fidhiah Sabrina

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler