jpnn.com - Peneliti dari Korea Institute of Science & Technology melalui teknik fuzzing, telah menemukan 36 titik lemah pada jaringan standar 4G LTE, yang memungkinkan penjahat siber secara leluasa melakukan hal-hal ilegal.
Sebelumnya, para peneliti lain sudah pernah mengumumkan kelemahan jaringan 4G LTE, namuan hanya sebanyak 15 poin kelemahan saja.
BACA JUGA: Pemerintah Genjot Ketersediaan Internet 4G di Daerah Terpencil
BACA JUGA: Jakarta, Kota dengan Akses Internet 4G Paling Lemot
"Oleh karena itu, kami menemukan 36 kerentanan yang belum diungkapkan sebelumnya. Temuan ini dikategorikan dalam lima jenis; penanganan yang tidak tepat dari prosedur awal tanpa keamanan, permintaan polos, pesan dengan perlindungan integritas yang tidak valid, pesan ulang dan prosedur keamanan untuk memotong jaringan," tulis laporan para peneliti.
BACA JUGA: Xiaomi Mi Max 3 Buka Selubung 19 Juli
Dengan demikian disebutkan, para penjahat akan dengan sangat mudah melakukan akses lalu lintas data, mengganggu komunikasi baik pengguna dan operator, hingga memutus jaringan jaringan internet dari operator, lansir The Inquirer.
"Berdasarkan pada properti keamanan, LTE Fuzz menghasilkan dan mengirimkan kasus uji ke jaringan target, dan mengklasifikasikan perilaku bermasalah dengan hanya memonitor log perangkat," tandas para peneliti. (mg8/jpnn)
BACA JUGA: Jakarta, Kota dengan Akses Internet 4G Paling Lemot
BACA ARTIKEL LAINNYA... Telkomsel Desak Pemerintah Buka Tender Jaringan
Redaktur & Reporter : Rasyid Ridha