Ada Apa Antara Ibrahimovic Dengan Tendangan Penalti?

Senin, 09 November 2020 – 23:23 WIB
Penyerang AC Milan asal Swedia Zlatan Ibrahimovic melakukan tendangan pada liga Serie A melawan Hellas Verona di Stadion San Siro Milan, 8 November 2020.(AFP/MIGUEL MEDINA)

jpnn.com, ITALIA - Cerita tak mengenakkan mengemuka tentang Zlatan Ibrahimovic dengan tendangan penalti.

Penyerang AC Milan itu tercatat sudah tiga kali gagal melakukan tendangan penalti musim ini, termasuk pada pertandingan melawan Verona yang berakhir imbang 2-2, Minggu (8/11).

BACA JUGA: Penyerang City Akui Hasil Laga Lawan Liverpool Tidak Bagus

Akibat hal tersebut, Ibrahimovic disebut kemungkinan bakal menyerahkan penalti kepada rekan satu timnya Franck Kessie.

Pemain berusia 39 tahun itu memang kemudian mencetak gol yang menyamakan kedudukan bagi Milan pada tambahan waktu.

BACA JUGA: Leicester City Naik ke Puncak Klasemen, Rodgers Bilang Begini

Namun, hal tersebut rupanya tidak mengurangi rasa frustrasinya.

"Jelas saya marah, hasil imbang hari ini tidak bagus. Kami mempunyai banyak peluang dan saya juga gagal mengeksekusi penalti. Saya mungkin akan membiarkan Kessie melakukan yang berikutnya," ujar Ibrahimovic seperti dikutip Reuters, Senin (9/11).

BACA JUGA: Saran Louis Saha Agar MU Juara Liga, Menarik Juga!

Kessie ditunjuk sebagai eksekutor penalti Milan sebelum Ibrahimovic dikontrak pada Januari dan pemain asal Pantai Gading itu mempunyai rekor yang bagus, memasukkan sembilan dari 10 upaya.

Tanpa penonton di San Siro, kiper Verona Marco Silvestri mungkin terdengar memprovokasi Ibrahimovic, mengulangi "yang terakhir dia gagal", saat pemain asal Swedia itu melakukan tendangan penalti yang melampaui mistar gawang.

"Ia tidak salah, saya memang gagal pada yang terakhir,” ujar Ibrahimovic.

Setelah bermain dua kali sepekan selama hampir satu bulan, Ibrahimovic mengatakan menanti istirahat dua pekan sebelum pertandingan berikutnya.

"Saya perlu istirahat. Saya tidak punya ketajaman dan determinasi yang biasanya saya miliki di depan gawang. Saya merasa seperti saya tidak sepenuhnya berada di sana," katanya.

Pelatih AC Milan Stefano Pioli setuju bahwa pertarungan di dua front -Serie A dan Liga Europa- berdampak buruk.

Terutama dengan pertandingan yang diperpendek menjadi musim yang lebih pendek dari biasanya.

"Cukuplah dikatakan bahwa kami akan mempunyai 10 pertandingan dalam 31 hari, mulai 22 November," katanya.

Namun, ia senang dengan kebangkitan timnya dari ketinggalan dua gol.

"Kami datang dari kekalahan pada pertandingan terakhir kami, kami ketinggalan dua gol dan kami menunjukkan reaksi tim yang kuat." (Antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : Ken Girsang

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler