jpnn.com, JAKARTA - Ketua DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Andreas Hugo Pariera tak menampik adanya aspirasi di masyarakat yang menginginkan Joko Widodo berduet dengan Prabowo Subianto pada Pemilu Presiden (Pilpres) 2019. Bahkan, hal itu sudah terlihat pada survei terakhir Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC).
Merujuk temuan SMRC dalam survei pada 7-13 Desember 2017 terhadap 1.220 responden, Sekitar 67 persen setuju jika kelak Jokowi -panggilan Joko Widodo- menggandeng Prabowo sebagai Capres-Cawapres 2019. "Jadi memang ada keinginan-keinginan masyarakat untuk menduetkan Pak Prabowo dengan Pak Jokowi," kata Andreas di kantor DPP PDIP, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (4/1).
BACA JUGA: Jadi Jago PDIP untuk Sumut, Djarot Langsung Berburu Cawagub
Menurut Andreas, bisa saja keinginan masyarakat untuk menduetkan Jokowi dengan Prabowo pada Pilpres 2019 terwujud. Terlebih, kedua tokoh itu juga berhubungan baik.
"Proses antara komunikasi Pak Jokowi dengan Pak Prabowo baik," imbuh Andreas.
BACA JUGA: Pendamping Djarot Masih Rahasia, Tunggu 7 Januari Saja
Namun, legislator PDI Perjuangan itu menegaskan, hingga kini partainya belum mendeklarasikan Jokowi sebagai calon presiden untuk Pilres 2019. Sebab, PDIP memilih fokus untuk menyukseskan pemerintahan Jokowi.
"Ya beliau kan kader PDIP. Ada perintah di AD/ART (anggaran dasar/anggaran rumah tangga, red) untuk mengawal pemerintahan Jokowi dan Pak Jusuf Kalla. Jadi itu enggak perlu teriak-teriak lagi," tegasnya.(mg1/jpnn)
BACA JUGA: Merdeka! Megawati Usung Djarot untuk Pilgub Sumut
BACA ARTIKEL LAINNYA... Fadli Zon Soroti Hasrat Pemerintahan Jokowi Menambah Utang
Redaktur & Reporter : Elfany Kurniawan