jpnn.com, MAGELANG - Pengelola dan jajaran terkait Taman Wisata Candi Borobudur, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah menggelar simulasi protokol kesehatan sektor pariwisata pada Rabu (10/6).
Simulasi itu guna persiapan pembukaan wisata dalam penerapan new normal. Simulasi yang berlangsung sekitar dua jam itu bahkan diikuti langsung oleh Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo.
BACA JUGA: Candi Borobudur Segera Dibuka Kembali, Ganjar: Ini Akan Jadi Obat Rindu
Hadir pula Kepala Disporapar Provinsi Jawa Tengah Sinoeng Nugroho Rachmadi, Bupati Magelang Zaenal Arifin, serta Direktur Utama TWCB Edy Setijono.
Simulasi dimulai dari penerapan protokol transportasi pengunjung baik rombongan maupun pribadi.
BACA JUGA: Ratusan Orang Berkumpul Ambil BST, Ganjar: Bapak Ibu Jangan Ngeyel
Yakni penyemprotan disinfektan kendaraan, pemakaian masker, cuci tangan, hingga loket pembelian tiket yang ditetapkan jaga jarak.
Selain itu, pengelola candi juga menempatkan petugas di sejumlah titik di komplek candi untuk mengingatkan pengunjung terhadap penerapan protokol kesehatan.
BACA JUGA: Dikritik Pangdam V Brawijaya soal Drama, Suara Bu Risma Melemah Â
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo mengatakan simulasi tersebut merupakan upaya persiapan dibukanya kembali Candi Borobudur untuk wisatawan umum.
"Hari ini kita melihat simulasi untuk menyiapkan candi dibuka untuk umum. Tapi bukan berarti Mak bruk, tapi dihitung oleh pengelola kapasitas pengunjungnya," ujar Ganjar.
Terpenting, kata Ganjar, pengunjung tahu tahapan protokol kesehatan yang diterapkan. Dan, menyiapkan guide yang selalu stanby menemani pengunjung.
"Ada guide yang mengatur dan memberi tahu pengunjung tentang protokol kesehatan. Jaga jarak, cuci tangan dan pakai masker," lanjutnya.
Dia mengungkap bahwa simulasi kali ini sebagai upaya jawaban keluhan dari pelaku wisata, terutama di Jawa Tengah.
"Simulasi ini nantinya akan bisa memberikan satu obat rindu bagi yang ingin piknik. Saya juga mendapat keluhan dari pelaku wisata. Tidak cukup nonton video, guide lama menganggur. Tapi maaf, belum membuka dengan kapasitas besar. Terpenting adalah menyiapkan protokol kesehatan aman bagi pengunjung dan tidak ada potensi penularan COVID-19," tuturnya.
Ganjar memastikan simulasi serupa juga dilakukan di sejumlah obyek wisata lain di Jawa Tengah. Tak terkecuali desa wisata, yang berada di zona hijau.
"Borobudur ini menjadi sampel karena obyek wisata besar. Di tempat lain juga ada upaya yang sama. Desa wisata yang berada di zona hijau juga nantinya kita buka," papar dia.
Sementara, Direktur Utama TWCB, Edy Setijono mengungkapkan, selain Candi Borobudur juga dilakukan simulasi di Candi Prambanan dan Boko.
"Simulasi ini nanti akan dievaluasi, hasilnya menjadi masukan ke kami. Soal mau dibuka kapan, menunggu evaluasi," terangnya.
"Jadi dalam simulasi ini kami siapkan layanan dan fasilitas terkait protokol kesehatan. Maka, kami mengundang Pak Gubernur dan Pak Bupati untuk mengevaluasi. Kami menunggu hasilnya," ucapnya.
Terkait rencana pembukaan bagi wisatawan, dia memastikan akan menerapkan protokol kesehatan dan jumlah wisatawan dibuka secara bertahap.
"Kalau dibuka, kami mungkin akan bertahap mulai 20 persen dari kuota pengunjung. Normalnya per hari mencapai 7000 pengunjung, kami nanti akan bertahap," pungkasnya. (flo/jpnn)
Redaktur & Reporter : Natalia