jpnn.com - Sephia dan Donwori -keduanya bukan nama sebenarnya- awalnya cuma teman kantor. Pria 28 tahun dan wanita berusia setahun lebih muda itu bekerja di kantor yang sama.
Profesi Donwori adalah sales, sedangkan Sephia sebagai admin di kantor di perusahaan swasta itu. Frekuensi keduanya bertemu sangat sering, bahkan sehari bisa 8-10 jam.
BACA JUGA: Cewek Desa Mengaku Lajang tetapi Lihai di Ranjang, Oh Ternyata...
Singkat kata singkat cerita, Sephia dan Donwori terlibat cinta terlarang. Disebut cinta terlarang lantaran Donwori sudah beristri.
Sebut saja istri Donwori itu dengan panggilan Karin. Usia Karin setahun lebih muda ketimbang Sephia.
BACA JUGA: Suami Demen Mengeloyor, Istrinya Begituan dengan Pria Teman Kantor
Karin pun tahu soal asmara antara suaminya dengan Sephia. Skandal itu memaksa Donwori keluar dari perusahaan tempatnya bekerja bareng Sephia.
Donwori tak sekantor lagi dengan Sephia lantaran keluar dan bekerja di perusahaan lain. “Pikirku, amanlah,” kata Karin di Pengadilan Agama (PA) Kelas IA Surabaya, belum lama ini.
BACA JUGA: Cewek Sales Rokok Jadi Pengganti Istri Mandul
Namun, beda kantor tak mengakhiri asmara Donwori dengan Sephia. Sebab, Karin justru memergoki suaminya dan Sephia sedang suap-suapan.
Awalnya Karin mengajak saudaranya ke sebuah pusat perbelanjaan untuk berbelanja. Saat itulah Karin melihat sesosok pria yang tak asing lagi baginya di sebuah kafe.
Pria itu adalah Donwori. Ternyata Donwori tak sendirian, karena di samping Donwori ada cewek.
Yang bikin Karin kaget adalah sosok cewek di samping Donwoti itu ternyata Sephia, sosok yang sudah dianggap Karin sebagai perebut lelaki orang alias pelakor. Seketika itu pula Karin langsung menghampiri Donwori hingga terjadi cekcok di dalam kafe tersebut.
Karena emosi, Karin menyeret Donwori pulang. Amarahnya tak terhindarkan sehingga cekcok berlanjut di rumah.
Saat cekcok, Donwori mengaku sudah tak ada hubungan asmara dengan Sephia. Donwori mengklaim Sephia sebatas teman.
Menurut Donwori, pertemuannya dengan Sephia di kafe itu pun karena kebetulan. Begitulah dalih Donwori.
Namun, Karin tak mau percaya begitu saja. “Sudah ketahuan masih saja mengelak. Benar-benar emosi saya,” kata Karin.
Cekcok itu pun berhenti. Karin masih memberikan kesempatan kepada Donwori.
Dua bulan berikutnya, ada peristiwa yang membuat Karin tak mau memaafkan Donwori lagi. Karin memergoki Donwori menggandeng Sephia di sebuah rumah sakit.
Ceritanya begini. Karin pergi ke rumah sakit untuk menjalani terapi. Saat sedang di ruang tunggu untuk antre, Karin melihat donwori bersama Sephia.
Saat itu Donwori bergandengan tangan dengan Sephia. Pokoknya terlihat mesra.
Tanpa pikir panjang, Karin pun langsung menghampiri Donwori. Saat itu Donwori langsung gugup dan gelagapan.
Karin pun langsung curiga melihat gelagat suaminya dan Sephia. “Saya sudah curiga, pastinya ada apa-apa kok datang ke RS berdua,” ujarnya.
Walakin, tak ada cekcok di rumah sakit. Sebab, resepsionis sudah memanggil nomor antrean Karin.
Sampai di rumah, Karin langsung menginterogasi Donwori. Karin pengin tahu maksud Donwori bersama Sephia mendatangi rumah sakit.
Memang, Donwori sempat berbelit-belit. Namun, akhirnya dia tak bisa berkelit lagi ataupun menyembunyikan fakta perselingkuhannya.
Sephia ternyata hamil. Suatu hari, Sephia bertamu mendatangi Karin di rumah.
Selanjutnya, Sephia secara terus terang mengaku tengah hamil. Menurut Sephia, rahimnya berisi darah daging Donwori.
“Dia (Sephia, Red) datang ke rumah, berterus terang minta tanggung jawab Donwori,” tutur Karin. “Sedang mengandung anak hasil dari hubungan terlarang dengan suami saya.”
Mendengar pengakuan Sephia seperti itu, Karin tak bisa berkata-kata. Tapa pikir panjang, ia memutuskan untuk berpisah dari suaminya.
Karin yang merasa dikhianati juga membeberkan masalah rumah tangganya kepada keluargnya. Setelah kejadian itu, Karin memutuskan menggugat cerai Donwori.
“Kalau dilanjutkan, bakal gak baik juga hubungan rumah tangga ini. Saya sendiri yang meminta agar kami bercerai, dan saya minta Donwori untuk bertanggung jawab menikahi wanita itu,” pungkas Karin.(Radar Surabaya)
Redaktur & Reporter : Antoni