Ada Dana Rp 3,6 Triliun untuk Meredam Harga Minyak Goreng, Arief Poyuono: Memang Joss

Kamis, 06 Januari 2022 – 06:45 WIB
Arief Poyuono mengapresiasi langkah pemerintah dalam menangani gejolak harga minyak goreng akibat naiknya CPO dunia. Foto: Wenti Ayu Apsari/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Arief Poyuono mengapresiasi langkah pemerintah dalam menangani gejolak harga minyak goreng akibat naiknya CPO dunia.

Pemerintah bakal menggelontorkan dana senilai Rp 3,6 triliun untuk menyediakan minyak goreng murah seharga Rp 14 ribu per liter di pasar.

BACA JUGA: Pemerintah Umumkan Harga Minyak Goreng Rp 14 Ribu per Liter di Seluruh Indonesia

Dana tersebut digelontorkan untuk menutup selisih harga minyak goreng di pasar dengan Harga Eceran Tertinggi (HET) yang diatur pemerintah beserta PPN.

"Memang joss Airlangga Hartarto. Mengerti pusingnya ibu-ibu rumah tangga terhadap harga minyak goreng yang tinggi," ujar Arief dalam keterangan yang diterima JPNN.com, Kamis (6/1).

BACA JUGA: Soal Batu Bara hingga Minyak Goreng, Pengusaha Siap Laksanakan Arahan Presiden

Menurutnya, langkah pemerintah menggelontorkan dana sudah tepat.

"Nah ini baru bentuk real dari kepedulian pemerintah, sehingga dengan adanya harga minyak goreng yang ditetapkan seharga Rp 14 ribu per kilogram bisa mengurangi beban ekonomi keluarga saat ini," ucapnya.

BACA JUGA: Kenaikan Harga Cabai Rawit hingga Minyak Goreng Punya Andil Besar Pada Inflasi 2021

Politikus Gerindra itu menilai langkah meredam gejolak harga sebagai pengendalian ekonomi yang apik.

Arief Puyuono yakin pengendalian harga minyak goreng yang disubsidi bakal mendorong sektor UKM untuk bergerak.

"Ini bukti kemampuan yang handal dari Pak Menko (Airlangga, red) dalam mengendalikan perekonomian masyarakat, agar kebutuhan pokok di saat pandemi tidak terlalu membebani masyarakat di bawah," kata dia.

Harga minyak goreng saat ini masih merangkak naik di kisaran Rp 18 ribu per liter.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan minyak goreng murah ini bakal tersedia hingga enam bulan ke depan.

"Volume selama 6 bulan adalah 1,2 miliar liter dan dibutuhkan anggaran untuk menutup selisih harga ditambah PPN sebesar Rp 3,6 triliun," ungkap Airlangga. (mcr10/jpnn)

 

Simak! Video Pilihan Redaksi:


Redaktur & Reporter : Elvi Robia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler