Ada Dua Titik Ledakan di Kasembon, Polisi Temukan Fakta Ini

Minggu, 12 Maret 2023 – 19:21 WIB
Kapolres Batu AKBP Oskar Syamsuddin (kedua kanan) melihat sejumlah barang bukti yang diamankan pada lokasi kejadian ledakan di Dusun Pulosari, Kecamatan Kasembon, Kabupaten Malang, Minggu (12/3/2023). Foto: ANTARA/Vicki Febrianto

jpnn.com, MALANG - Tim gabungan langsung melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) ledakan di Kecamatan Kasembon, Kabupaten Malang, Jawa Timur.

Petugas menemukan dua titik ledakan yang diduga akibat bahan baku petasan.

BACA JUGA: Ledakan Petasan di Kasembon, 2 Orang Tewas, Kondisi Mengenaskan

Kapolres Batu AKBP Oskar Syamsuddin mengatakan dua titik tersebut berada di dalam rumah.

Kerusakan parah itu dipastikan akibat ledakan yang terjadi pada Sabtu (11/3) petang tersebut.

BACA JUGA: Saat Ledakan di Depot Pertamina Plumpang, Hadi Sedang Menonton TV, Duar! 17 Orang Tewas

"Ada dua titik ledakan, untuk saat ini mengapa bisa sampai meledak masih diteliti pada labfor," kata Oskar di Dusun Pulosari, Kecamatan Kasembon, Kabupaten Malang, Minggu.

Oskar menjelaskan, dua titik ledakan itu memiliki diameter yang berbeda. Pada titik pertama, memiliki diameter kurang lebih 50 centimeter dengan kedalaman 11 centimeter. Sementara pada titik kedua, memiliki kedalaman 11,5 centimeter dengan diameter 49 centimeter.

BACA JUGA: Pusat Ledakan yang Tewaskan 4 Orang di Blitar Cukup Dalam

Menurutnya, petugas yang melakukan olah TKP tersebut juga menemukan empat kantong yang diduga berisi serbuk bahan baku pembuatan petasan.

Masing-masing kantong diperkirakan berisi 500 gram bubuk yang disebutkan memiliki daya ledak rendah tersebut.

"Untuk serbuknya yang kita temukan ada empat kantong. Diperkirakan kurang lebih dua kilogram, per kantong 500 gram. Ada dua jenis bubuk, untuk teknisnya masih menunggu hasil labfor," ujarnya.

Ia menambahkan, berdasarkan sejumlah keterangan saksi mata di lokasi kejadian, korban meninggal dunia bernama Hasan (18) merupakan peracik petasan. Polisi juga menemukan buku catatan pembuatan petasan milik korban.

"Berdasarkan keterangan saksi yang pada saat itu ada di lokasi, dugaan sementara korban tersebut merupakan peracik. Kami juga menemukan catatan pembuatan petasan itu," ujarnya.

Selain itu, lanjutnya, masih berdasarkan keterangan para saksi tersebut, petasan yang diproduksi oleh korban tersebut ternyata tidak diperjualbelikan. Namun, dipergunakan sendiri pada saat Ramadhan atau saat puasa.

"Berdasarkan keterangan, setiap tahun korban membuat petasan, itu digunakan sendiri dan masyarakat yang berada di lingkungan sini. Jadi tidak diperjualbelikan," katanya.

Akibat peristiwa ledakan tersebut, orang berinisial Hasan berusia 18 tahun warga setempat dilaporkan meninggal dunia akibat ledakan yang diduga berasal dari bahan baku pembuatan petasan itu.

Selain itu, ledakan yang terjadi kurang lebih pukul 18.30 WIB tersebut juga menyebabkan dua orang mengalami luka dan harus dirawat ke rumah sakit terdekat, serta menyebabkan tiga rumah rusak.

Hingga saat ini, satu orang korban ledakan bahan baku petasan tersebut masih dirawat di rumah sakit dan harus dirujuk pada rumah sakit yang ada Kabupaten Kediri, Jawa Timur.

Sementara satu korban luka lainnya, sudah diperbolehkan pulang ke rumah.(antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : Budianto Hutahaean

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler