jpnn.com, BANDUNG BARAT - Tim Badan Geologi Bandung bersama sejumlah peneliti berhasil mengangkat fosil gajah di Pulau Sirtwo Waduk Saguling, Kampung Suramanggala RT 01/01, Desa Baranangsiang, Kecamatan Cipongkor, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Jawa Barat.
“Hal ini bisa jadi bukti bahwa di Pulau Jawa juga pernah hidup gajah. Kami hanya menemukan fosil kaki gajah, tidak menemukan bagian tubuh lainnya,” kata Paleontolog dari Universitas Indonesia Sukiato Khurniawan, Minggu (17/10).
BACA JUGA: Suami Tak Ada di Rumah, Istri Sering Main Kuda-kudaan dengan Pria Lain
Sukiato mengatakan fosil gajah purba berhasil diangkat pada Sabtu (16/10).
Dia menambahkan penemuan dan pengangkatan fosil kaki gajah di Waduk Saguling tersebut masih tersambung.
BACA JUGA: Ingat Kasus Pedagang Korban Penganiayaan Preman yang Jadi Tersangka? Nih Info Terbarunya
Selanjutnya, fosil ini direlokasi ke tempat yang lebih aman untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan.
“Sementara direlokasi ke tempat yang aman dulu. Untuk langkah selanjutnya kami akan berunding dulu dengan berbagai pihak, kami kemarin membicarakan kolaborasi penelitian, namun keputusan dan detailnya akan dibicarakan secara formal kemudian,” katanya.
Untuk saat ini, para peneliti belum bisa menentukan usia fosil tersebut. Pasalnya, butuh waktu dan proses yang panjang untuk mengetahui usia dari fosil yang ditemukan di wilayah ini.
“Umurnya masuk Zaman Kuarter, antara Kala Pleistosen (2.588 juta tahun lalu hingga 11.700 tahun lalu) atau Kala Holosen (11.700 tahun lalu hingga sekarang). Untuk penentuan umur tidak mudah, perlu memakan waktu. Yang pasti umurnya adalah Kuarter, tetapi untuk mendapatkan angkanya, kami harus kirim sampel ke laboratorium,” katanya.
Sementara itu, pengelola wisata Sirtwo Island M Rizky Harjadinata mengatakan fosil gajah yang telah diangkat disimpan sementara di rumah warga Kampung Cikerti RT 01 RW 12, Desa Saguling, Kacamatan Saguling, Kabupaten Bandung Barat.
“Sementara fosil dititip di area rumah warga, agar warga sekitar bisa menyaksikan langsung atas temuan fosil gajah tersebut,” katanya. (kro/radarbandung)
Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti