Ada Gas Air Mata dalam Peristiwa Ricuh di Gresik, Komisi III DPR Singgung Tragedi Kanjuruhan

Rabu, 22 November 2023 – 16:00 WIB
Perwakilan suporter Ultras Gresik saat melakukan pertemuan dengan Kapolres Gresik dan jajaran di Mapolres setempat, Senin (20/11/2023). Foto: ANTARA/HO-Polres Gresik

jpnn.com, JAKARTA - Puluhan suporter dan aparat kepolisian dilaporkan mengalami luka-luka usai terlibat dalam kericuhan pasca-laga Liga 2 antara Gresik United dan Deltras Sidoarjo di Stadion Gelora Joko Samudro (Gejos) Gresik, Jawa Timur pada Minggu (19/11).

Kericuhan ini menimbulkan keprihatinan terutama setelah serangkaian insiden serupa dalam beberapa waktu terakhir.

BACA JUGA: Polisi Segera Tetapkan Tersangka Kerusuhan Pascalaga Gresik United Lawan Deltras

Menanggapi hal tersebut, anggota Komisi III DPR Santoso meminta Polri melakukan investigasi dan evaluasi pengamanan pertandingan sepak bola agar tidak sampai terjadi seperti tragedi Kanjuruhan.

"Polri harus tetap melakukan investigasi terhadap penggunaan gas mata itu. Apakah sudah sesuai prosedur atau menyalahi ketentuan yang ada. Peristiwa di Stadion Kanjuruhan tidak boleh terulang kembali," ujarnya Rabu (22/11).

BACA JUGA: PN-SSI Jatim & Ultras Gresik Silaturahmi ke Kapolres Pascainsiden Gelora Joko Samudra

Intensitas kericuhan suporter terus meningkat terutama setelah pertandingan Gresik United vs Deltras di Stadion Gelora Joko Samudro pada Minggu (19/11).

Santoso juga menyinggung penegakan hukum tragedi Kanjuruhan yang belum tuntas.

BACA JUGA: Buntut Kericuhan di Stadion Gelora Joko Samudro, Suporter Ultras Gresik Minta Maaf ke Polisi

Sampai saat ini publik terutama masyarakat Kota Malang masih menuntut agar agar sanksi kepada anggota Polri yang menyalahi penggunaan gas air mata itu.

"Penindakan yang dilakukan oleh anggota Polri yang menyalahi prosedur penggunaan gas mata itu tidak dihukum semuanya. Polri masih melindungi anggotanya yang menggunakan gas air mata itu padahal korban yang tewas sangat banyak," katanya.

Bentrokan antara suporter dan aparat keamanan terjadi, memaksa polisi untuk menggunakan gas air mata guna menghindari eskalasi lebih lanjut.

Dalam situasi yang semakin memanas, Komisi X DPR RI menekankan perlunya langkah konkret dan segera dalam menerapkan regulasi yang dapat menciptakan lingkungan yang aman dan tertib dalam setiap pertandingan sepak bola.

"Agar kejadian serupa tidak terulang apalagi menimbulkan korban jiwa. Para supporter juga harus memiliki jiwa sportifitas serta menjaga ketertiban agar pertandingan sampai pascapertandingan tidak menimbulkan bentrokan," ucapnya.

Sementara, Ketua Komisi X DPR RI, Syaiful Huda, mengingatkan pengelolaan suporter harus menjadi perhatian serius para pemangku kepentingan pengelolaan sepak bola di tanah air.

Menurutnya, gesekan suporter kerap kali memicu kerusuhan yang memicu korban baik dari kalangan suporter atau masyarakat luas.

“Kami mendorong Kemenpora maupun federasi segera bertemu dengan klub maupun perwakilan suporter untuk menstrukturisasi pengelolan suporter di tanah air,” katanya. (flo/jpnn)


Redaktur & Reporter : Natalia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler