jpnn.com, SINGARAJA - Wakil Ketua DPR RI Fadli Zon memperoleh gelar adat bertitel Sri Paduka Raja dari Puri Agung Singaraja. Penyerahan gelar adat tertinggi dari Puri Agung Singaraja itu diserahkan pada Jumat malam (30/3).
Gelar dari Puri Agung Singaraja untuk wakil ketua umum Partai Gerindra itu sebagai penghargaan atas jasa dan usahanya melestarikan adat, seni budaya, kemanusiaan dan sosial, khususnya di Bali. Salah satunya adalah minat besar Fadli terhadap keris.
BACA JUGA: Fadli Zon: Putin Akan Membawa Kebangkitan RI
Gelar adat untuk Fadli dari Puri Agung Singaraja diserahkan langsung oleh Raja Buleleng Anak Agung Ngurah Ugracena. Prosesi. Penyematan gelar adat disimbolkan dengan pemberian selempang dan pin kebesaran Kerajaan Buleleng beserta sertifikatnya.
Raja Buleleng Anak Agung Ngurah Ugracena mengatakan, pemberian gelar kepada tokoh nasional tersebut dilakukan bertepatan dengan hari jadi Puri Singaraja ke-414. Ulang tahun Puri Singaraja pun bertepatan dengan hari jadi Kota Singaraja.
BACA JUGA: Tsamara PSI: Saya Yakin Pak Fadli Zon Pemberani
“Puri Singaraja ini berdiri pada 30 Maret tahun 1604. Ini penting diketahui jika Puri Singaraja ini merupakan kerajaan tua,” ujarnya seperti diberitakan Bali Express.
Anak Agung menjelaskan, penghargaan untuk Fadli sebagau upaya menjaga adat dan budaya bangsa Indonesia.“Kami sangat pantas memberikan apresiasi terhadap tokoh yang sudah berbuat terhadap kelestarian adat dan budaya,” tuturnya.
BACA JUGA: Dikritik PSI, Gerindra Langsung Klarifikasi Cuitan Fadli Zon
Sedangkan Fadli mengapresiasi penghargaan itu. “Kami mengucapkan selamat kepada Puri Agung Singaraja atas ulang tahun yang ke-414,” ujar Fadli.
Menurutnya, usia 414 bagi Singaraja merupakan masa yang panjang. Terlebih, katanya, Kerajaan Buleleng merupakan salah satu kerajaan terbesar di Bali.
“Pada masa penjajahan dulu juga aktif melakukan perlawanan terhadap penjajahan Belanda” kata Fadli yang juga ketua umum Sekretariat Nasional Perkerisan Indonesia itu.
Fadli juga mengharapkan kerajaan dan kesultanan di Nusantara tetap hidup dan dilestarikan. Sebab, kerajaan di Nusantara banyak menyimpan sejarah budaya, warisan dan tradisi.
“Saya mengapresiasi kegiatan budaya ini. Kita ketahui inilah kekuatan bangsa kita. Karena kekayaan itu tak hanya fisik saja seperti lautan, minyak bumi, batu bara. Tetapi juga kekayaan budaya sehingga menjaga kita tetap utuh” ujarnya.(bx/dik/yes/JPR)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Setuju Sama Fadli Zon, Warganet Malah Promosikan Jokowi
Redaktur : Tim Redaksi