jpnn.com, YOGYAKARTA - Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) menyebutkan Gunung Merapi di perbatasan Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah mengeluarkan tiga kali guguran lava pada Kamis dengan jarak luncur maksimum 450-550 meter.
Kepala BPPTKG Hanik Humaida melalui keterangan resminya, Kamis (19/9), menyatakan guguran lava yang terpantau melalui CCTV itu pada periode pengamatan pukul 00:00-06:00 WIB meluncur ke arah hulu Kali Gendol.
BACA JUGA: Jangan Mendaki, Gunung Merapi Keluarkan Awan Panas Sejauh 1.100 Meter
"Selain guguran lava, BPPTKG juga mencatat lima kali gempa guguran di gunung itu dengan amplitudo 3-15 mm dan durasi 33.2-57 detik," kata Hanik.
Sementara itu, hasil pengamatan visual menunjukkan asap kawah teramati berwarna putih dengan intensitas tipis dan tinggi 30 meter di atas puncak kawah.
BACA JUGA: Kebakaran Hutan di Gunung Merapi Berhasil Diatasi
Cuaca di gunung itu cerah dan berawan. Angin bertiup lemah ke arah barat dan barat laut dengan suhu udara 12-18.4 derajat Celsius, kelembaban udara 38-95 persen dan tekanan udara 69.2-710.5 mmHg.
Hingga saat ini BPPTKG mempertahankan status Gunung Merapi pada Level II atau Waspada dan untuk sementara tidak merekomendasikan kegiatan pendakian kecuali untuk kepentingan penyelidikan dan penelitian yang berkaitan dengan mitigasi bencana.
BACA JUGA: Dua Kali Meletus Freatik, Kondisi Gunung Merapi Aman
"BPPTKG mengimbau warga tidak melakukan aktivitas dalam radius tiga kilometer dari puncak Gunung Merapi," tambahnya.
Sehubungan semakin jauhnya jarak luncur awan panas guguran Merapi, BPPTKG mengimbau warga yang tinggal di kawasan alur Kali Gendol meningkatkan kewaspadaan.
Masyarakat juga diminta tidak terpancing isu-isu mengenai erupsi Gunung Merapi yang tidak jelas sumbernya dan tetap mengikuti arahan aparat pemerintah daerah atau menanyakan langsung ke Pos Pengamatan Gunung Merapi atau kantor BPPTKG, atau melalui media sosial BPPTKG. (luqmanhakim/ant/jpnn)
Redaktur & Reporter : Natalia