Ada Kabar Gembira dari Bu Sri Mulyani, Bisa Bikin Anda Bergairah

Selasa, 23 Juni 2020 – 10:23 WIB
Menkeu Sri Mulyani (kanan). Foto: Ricardo

jpnn.com, JAKARTA - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan kondisi stabilitas ekonomi Indonesia pada Mei-Juni menuju arah yang lebih baik ketimbang kondisi sebelumnya selama pandemi Covid-19.

"Kondisinya relatif sekarang dari sisi stabilitas, tentu kami melihat Mei-Juni ini suatu situasi yang lebih baik, lebih stabil," kata Sri Mulyani dalam rapat kerja dengan Komisi XI DPR RI, Senin (22/6).

BACA JUGA: Sri Mulyani Pertahankan Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi 5,5 Persen

Forum yang juga dihadiri Menteri PPN/Bappenas Suharso Manoarfa, Gubernur Bank Indonesia, Ketua Dewan Komisioner OJK, Kepala BPS tersebut membahas asumsi dasar dalam KEM PPKF RAPBN 2021.

Saat itu, mantan direktur pelaksana Bank Dunia ini memberikan gambaran bagaimana terpaan pandemi Covid-19 berdampak pada sektor kesehatan, sosial dan ekonomi negara-negara di dunia akibat kontraksi yang dalam.

BACA JUGA: Jokowi di Mata Sri Mulyani adalah Pribadi yang Ramah, Lihat Videonya

"Namun untuk kasus Covid-19, kita masih harus meningkatkan kewaspadaan, karena jumlah kasus Covid-19 Indonesia meningkat seiring dengan langkah pemerintah untuk melakukan pengujian dengan rapid test yang lebih meluas," jelasnya.

Ani -sapaan Sri Mulyani juga menggambarkan anjloknya kontribusi daerah seperti DKI Jakarta, Jawa Timur, Jawa Tengah dan Jawa Barat yang menjadi kontributor ekonomi terbesar Indonesia.

BACA JUGA: Sri Mulyani: Ancaman Covid-19 Sangat Nyata

"DKI Jakarta itu sumbangan terhadap GDP kita 18 persen, sehingga dengan adanya PSBB, pasti akan mempengaruhi GPD dari Jakarta, kemudian akan pengaruhi Indonesia," sebut Ani.

Oleh karena itu, katanya, pemerintah terus melakukan langkah-langkah untuk menjaga dan mengurangi dampak negatif Covid-19 baik bidang kesehatan, sosial ekonomi dan keuangan.

Dia menerangkan bahwa saat ini pemerintah sedang fokus untuk mengejar agar di kuartal III dan IV 2020, ekonomi Indonesia bisa kembali pulih dari situasi kontraksi di kuartal kedua.

Kondisi pada bulan Mei yang merupakan kontraksi terburuk, diharapkan menjadi kontraksi terdalam sehingga pada Juni dan Juli nanti, kondisinya terus membaik dan momentumnya bisa dijaga di kuartal ketiga dan keempat.

"Ini yang diharapkan bisa menimbulkan confidence untuk bisa melihat proyeksi 2021, di mana kami memperkirakan proyeksi 2021 pertumbuhan di kisaran 4,5-5,5 persen," tandasnya. (fat/jpnn)

Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:


Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler