Sri Mulyani Pertahankan Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi 5,5 Persen

Senin, 22 Juni 2020 – 20:40 WIB
Menkeu Sri Mulyani Indrawati. Ilustrasi Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati tetap mempertahankan asumsi pertumbuhan ekonomi dalam RAPBN 2021 di atas 5 persen.

Hal itu sesuai dengan dokumen Kerangka Ekonomi Makro dan Pokok-Pokok Kebijakan Fiskal (KEM-PPKF) Tahun Anggaran 2021 yang telah disampaikan pemerintah ke DPR.

BACA JUGA: Jokowi di Mata Sri Mulyani adalah Pribadi yang Ramah, Lihat Videonya

"Pertumbuhan ekonomi tidak ada perubahan dari dokumen PEM PPKF, yaitu sebesar 4,5 sampai 5,5 persen," ucap Sri Mulyani dengan nada optimistis ketika rapat kerja dengan Komisi XI DPR RI, Senin (22/6).

Forum yang juga dihadiri Menteri PPN/Bappenas Suharso Manoarfa, Gubernur Bank Indonesia, Ketua Dewan Komisioner OJK, Kepala BPS tersebut membahas asumsi dasar dalam KEM PPKF RAPBN 2021.

BACA JUGA: Rizal Ramli: Sri Mulyani Tak Kreatif, Bisanya Cuma Ngutang dan...

Terkait asumsi nilai tukar Rupiah yang semula Rp 14.000 - Rp 15.300 per dolar AS, sedikit revisi karena dokumen KEM PPKF yang yang awal disusun pada situasi April, di mana volatilitas nilainya sukup tinggi.

"Nilai tukar Rupiah, sekarang kami mengusulkan di Rp 14.900-15.300. Untuk inflasi (2.0% - 4.0%) tidak ada perubahan," ucap mantan direktur pelaksana Bank Dunia itu.

BACA JUGA: Sri Mulyani: Ancaman Covid-19 Sangat Nyata

Perubahan juga diusulkan Ani untuk tingkat suku bunga SPN 3 bulan diubah menjadi SBN 10 tahun dari semula 6,67% - 9,56% menjadi 6,29 -8,29% dan untuk SBN 5 tahun sebesar 5,88 - 7,88%.

Dia memandang bahwa di dalam postur APBN yang lebih menentukan adalah SBN yang punya tenor 10 tahun.

"Selama ini kita menggunakan suku bunga SPN 3 bulan yang mungkin relevansinya di dalam penghitungan APBN itu sangat kecil," jelas kata Ani dalam argumentasinya. (fat/jpnn)


Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler