Ada Kekuatan Liar yang Coba Pisahkan Mega-Jokowi

Sabtu, 11 April 2015 – 16:47 WIB
Megawati dan Jokowi. Foto: dok.JPNN

jpnn.com - JAKARTA - Joko Widodo tak mungkin menduduki kursi RI 1 hanya dengan dukungan relawan semata. Peran partai pengusung tetap tidak boleh diremehkan.

"Partai berhak mencalonkan. Artinya, kalau pak Jokowi tidak dapat restu dari Megawati, nggak bisa jadi presiden," kata pakar psikologi Universitas Indonesia, Dewi Haroen saat diskusi mingguan di Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (11/4).

BACA JUGA: SDA Ditahan, jadi Amunisi Kubu Romi?

Sementara, ada survei di masyarakat yang menyimpulkan Jokowi seharusnya memimpin PDI Perjuangan.

"Sakit kan (Megawati) padahal dulu ia berdarah-darah memperjuangkan PDI saat 1996 lalu," imbuhnya.

BACA JUGA: Partai Wong Cilik Juga Korupsi

Ia curiga ada kekuatan liar yang coba memisahkan Jokowi dengan Megawati. Jokowi semestinya menyadari bahwa kekuatan riil pendukungnya di politik adalah PDIP. Karena kesetiaan PDIP sudah terbukti dengan memenangkan Pilpres 2014 lalu.

"Tinggal presiden coba mendatangi, perbaiki hubungan Mega," saran Dewi.

BACA JUGA: Munir Diabadikan Sebagai Nama Jalan di Belanda

Lebih lanjut ia menilai pidato Megawati saat pembukaan Kongres IV PDIP di Bali, Kamis (9/4) lalu, bukan untuk menyentil Jokowi langsung.  

"Justru ia (Mega) ngomong kepada penumpang gelapnya. Orang-orang yang tidak bisa membangun partai tapi ikut di tikungan," tukasnya. (wid/RMOL)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Mengapa Harus Megawati Lagi?


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler