jpnn.com - JAKARTA - Kongres IV PDI Perjuangan di Bali mengukuhkan Megawati Soekarnoputri sebagai Ketua Umum PDIP untuk periode 2015-2020. Mengapa harus Megawati lagi?
Politikus PDIP Hamid Basyaib mengatakan, Megawati merupakan tokoh perekat yang dihormati oleh para kader PDIP. Hamid juga menyebut Megawati sebagai tokoh yang memiliki karisma.
BACA JUGA: Doakan Mega Panjang Umur Demi PDIP
"Kalau beliau (Megawati) enggak menjabat lagi diduga keras partai ini akan segera terbelah-belah. Anda lihat sendiri, dia masih ketua aja sudah pecah berapa biji," kata Hamid dalam diskusi "PDIP Melihat Indonesia?" di Menteng, Jakarta, Sabtu (11/4).
Pada saat Megawati masih menjabat sebagai ketua umum, sambung Hamid, banyak kelompok di PDIP. Misalnya saja, ada kelompok Eros Djarot dan Roy BB Djanis. "Nah, ini kan cerminan langsung. Kalau saja Ibu Mega tidak menjabat mungkin pembelahannya akan jauh lebih besar," ujarnya.
BACA JUGA: Foto Bicara, Inikah Pertanda Puan Pewaris Tahta PDIP?
Menurut Hamid, periode kepemimpinan Megawati saat ini adalah periode yang menentukan. Dia menyatakan, Megawati harus menyiapkan segala sesuatu secara sistematis dan terencana.
Alasannya, Hamid menambahkan, Megawati tidak mungkin memimpin partai selamanya. Hal ini, dikarenakan faktor usia Megawati. Masalah usia berkaitan erat dengan kesehatan Presiden Indonesia ke-5 itu.
BACA JUGA: PDI Perjuangan Bukan Sandal Jepit
"Itu karena faktor alam. Karena pada 2019, Bu Mega sudah 73 tahun. Kami kasihan juga sama dia, capek. Usia itu variabelnya adalah kesehatan, baik mental dan fisik," tandasnya. (gil/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Relawan Minta Jokowi Copot 14 Menteri, Ini Salah Satunya
Redaktur : Tim Redaksi